Oleh; Pdt Martunas P. Manullang
Selamat malam dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
Inilah gambaran pengharapan tentang pengajaran, perkataan dan Firman Tuhan, atau pesan Musa pada masa akhir hidupnya, atau menjelang akhir hidupnya; juga masa akhir pelayanannya.
Selengkapnya dapat kita baca pada ayat renungan hari ini, sebagai berikut: “Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.” (Ulangan 32:2).
Sebagian besar isi Ulangan pasal 32 ini (32:1-43) berisi kesaksian dan pengalaman Musa dalam pelayanannya sebagai hamba Tuhan.
Kesaksian akan pengalamannya ini menjadi pengajaran Musa kepada bangsa Israel, yang ditulis ( dibuat ) dalam bentuk nyanyian.
Dengan diajarkannya nyanyian ini kepada bangsa Israel, tujuannya adalah agar mereka sebagai umat Tuhan belajar mengasihi Tuhan dan menaati-Nya, setia kepada Tuhan dan mengikuti-Nya; takut akan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
Tema-tema yang menjadi isi dari nyanyian Musa ini antara lain adalah : Nama TUHAN, pemeliharaan-Nya yang penuh kasih terhadap umat-Nya, dan kebenaran serta belas kasih-Nya kepada umat-Nya.
Dengan demikian, kiranya bangsa Israel sebagai umat Tuhan, akan semakin mengenal Dia dalam kasih, kesetiaan, kekudusan, kebenaran dan keadilan-Nya; mengasihi-Nya, dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Intinya, mengungkapkan kebesaran dan kebaikan Tuhan, agar mereka sebagai umat Tuhan tetap terdorong untuk hidup bagi Tuhan.
Pada ayat 2, yang menjadi ayat renungan hari ini, Musa membandingkan Firman Tuhan dengan hujan dan embun, yang turun dari langit untuk memberi kehidupan dan kesegaran pada bumi. Itu mau menunjukkan, bahwa kalau Tuhan berfirman, maka firman-Nya akan bekerja ( bnd. Yes. 55: 11 ).
Firman yang bekerja itu, akan mencapai tujuan Tuhan, terlepas dari apakah kita manusia melihat, menyadari, merasakannya atau tidak. Itu sebabnya, kalau kita menelusuri hingga ayat 46-47, kita akan baca pesan terakhir Musa, sbb: “Perhatikan segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” (Ulangan 32:46-47).
Apa yang kita bisa renungkan dari Firman Tuhan pada hari ini?
Pertama: Firman Tuhan itu adalah hidup dan akan bekerja di dalam diri kita, jika kita membaca, mengingat, merenungkan dan melakukannya dalam hidup kita, setiap hari.
Kedua: Cara kerja Tuhan melalui firman-Nya dapat digambarkan ( dibandingkan ) dengan hujan dan embun yang turun dari langit ke bumi, ke tengah, tumbuhan, pepohonan atau ke seluruh permukaan bumi untuk memberi kehidupan, kesegaran, tenaga, vitalitas, pertumbuhan, dan seluruh aspek yang ada di dalamnya. Firman yang menghidupkan dan menyegarkan kehidupan itu sendiri dan segala aktivitas yang terkait dengannya.
Ketiga: Agar kita mengasihi dan menaati Tuhan, hanya Dialah yang dapat kita andalkan dalam dunia yang penuh dengan tuntutan ini.
Hanya Dialah Perlindungan, Bapa, Penyelamat dan Pembebas bagi kita.
Karena itu kita harus memuji dan memuliakan Dia, menyanyikan dan memuji Dia atas kebesaran-Nya, setiap hari. Sekalipun dunia berubah, tetapi kasih dan kesetiaan-Nya tetap tidak berubah.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Pdt Martunas P. Manullang