Oleh: Stefanus Widananta
Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata; kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.
Lukas 17:10
Sudah terlalu sering demo buruh untuk menuntut hak terjadi di negara kita ini, namun tidak sedikit pula buruh yang mengedepankan hak atau menuntut haknya, tetapi mengabaikan kewajibannya
Tetapi bukan hanya buruh yang seringkali menuntut haknya, para karyawan, juga anggota keluarga, suami atau isteri dan tidak sedikit juga aktivis gereja.
Memang tidak mudah untuk melayani orang lain, apalagi menjadi atau bersikap sebagai hamba, lebih mudah bersikap sebagai tuan atau boss yang dilayani.
Prinsip pelayanan adalah bagaimana menyenangkan hati tuannya, prinsip melayani Tuhan adalah menyenangkan hati Tuhan dan bukan untuk mencari keuntungan atau kebesaran diri agar dihormati.
Alkitab berkata, “Barangsiapa yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu”
Ketika kita bisa bersikap sebagai hamba, maka tidak ada tempat bagi kesombongan, apalagi seperti yang dikatakan ayat di atas, kita adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kita hanya melakukan apa yang harus kita lakukan.
Apabila kita dipercaya untuk mengambil bagian dalam pelayanan, ingatlah itu sebagai “kepercayaan” yang diberikan Tuhan kepada kita, lakukanlah dengan penuh tanggung jawab dan motivasi yang murni di hadapan Tuhan.
Seorang hamba tidak mengharapkan pujian, juga ucapan terima kasih, apalagi menuntut kesetaraan status dengan tuannya.
Seorang hamba harus memiliki kerendahan hati, kesadaran bahwa dirinya tidak berguna dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa tuannya, oleh karena itu kita harus melayani dengan kerendahan hati.
Kita seharusnya bersyukur apabila masih diberi kesempatan untuk melayani Raja segala Raja, Tuhan Yesus Kristus
Tuhan Yesus memberkati