OLEH: PDT. RAMLAN HUTAHAEAN, M.TH
Desember telah tiba. Seluruh alam raya dan umat manusia menyambut gegap gempita Natal sebagaimana biasa menjelang akhir tahun. Tanpa peduli makna pun inti Natal yang sesungguhnya, semua memanfaatkan suasana perayaan. Keramaian suara serta nuansa warna-warni ditawarkan seolah kewajiban, yang tanpa itu semua akan dianggap ketinggalan jaman. Bagi para pebisnis dan pelahap nikmat, inilah saat yang ditunggu-tunggu, lalu diracik untuk meraup keuntungan.
Tak terkecuali kalangan umat Tuhan, orang Kristen, pun warga gereja kita. Sehingga ada orang yang mempersandingkan “Natal” dengan kosakata Bahasa Batak: _“tu butuhanta”_ (harfiah: untuk perut kita), yang dalam pengucapannya sama dengan _“Tubu Tuhanta”_ (artinya: Lahir Tuhan kita).
Ungkapan tersebut mengingatkan kita dengan tegas bahkan keras, agar kita menjauhkan diri dari hal-hal seperti itu. Juga menjadi ultimatum agar segera kita hentikan pola perayaan Natal yang hedonis dan konsumtif yang tak lagi bermakna bagi misi pembebasan manusia dari dosa. Sebab tak punya korelasi sama sekali dengan lawatan Yesus yang turun dari sorga, lahir di kandang hina. Inilah yang digugah oleh Tema Bulan Desember 2018 di Almanak HKBP: *“Tuhan melawat umat-Nya”* yang didasarkan firman Tuhan, Mazmur 98:2a: Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya.
Di bawah bayang-bayang orientasi pelayanan HKBP Tahun 2019 sebagai “Tahun Diakonia” (Parasinirohaon), marilah kita mulai dari diri sendiri dengan menghayati gaya hidup sederhana sebagai wujud rasa empati dan solidaritas keugaharian dalam konteks keluarga, jemaat dan masyarakat luas bangsa kita, Indonesia. Kita jadikanlah rumahtangga kita, hubungan Suami-Istri dan Orangtua-Anak yang peduli. Lihatlah konteks nyata warga masyarakat di sekitar kita sehari-hari. Batasi mengkonsumsi pangan dan sandang yang tak berfungsi sosial sekaligus rohani. Buatlah Natal tahun ini mewujudkan rupa Bayi Kristus serba sederhana di palungan kandang domba. Persaksikanlah kepada semua, betapa Dia itulah Anak Allah, Mahakuasa, Juruselamat dunia. Selamat merayakan Natal!
Pendeta Ressort
*Pdt Ramlan Hutahaean, MTh*
HKBP Rawamangun