Oleh: P. Adriyanto
*”Tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”*
*Filipi 3:13~14*
Banyak pemimpin perusahaan yang mengalami kemunduran, suka mengingat dan mengemukakan prestasi-pretasi masa lalu yang pernah diraihnya. Dulu omzet penjualan kita adalah X Rupiah; dulu net profit kita adalah Y Rupiah, dan masih banyak dulu-dulu yang lain. Ingatan masa lalu ini adalah untuk menghibur dirinya.
Sebaliknya terhadap pengalaman pahit tentang berbagai kegagalan, terutama yang penuh dosa dan memalukan cenderung ditutup rapat-rapat.
Kita tidak perlu mengingat-ingat masa lalu, entah baik atau buruk dan dengan motif tertentu. Paulus telah mengambil sikap yang tegas, di mana dia akan meninggalkan masa lalu dan mengejar apa yang ada di hadapannya yakni panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Dulu Paulus ketika belum berjumpa dengan Kristus bernama Saulus, orang yang bertanggungjawab dalam pembunuhan Stefanus dan banyak orang percaya yang lain, tapi ia mau bertobat dan menjadi rasul untuk orang-orang non Yahudi.
Kita harus mengganti pikiran yang berorientasi masa lalu dengan janji-janji Tuhan tentang masa depan kita yang lebih baik..
Kita juga harus melupakan.kegagalan dan dosa kita (yang telah diampuni oleh Tuhan), kita harus memulai mengejar hal-hal yang baru sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sayang banyak orang yang yang menutup telinganya rapat-rapat dan tidak mempedulikan panggilan Tuhan, karena mereka masih terikat dengan kecintaan terhadap duniawi.
Mendengar panggilan Tuhan bukan harus melayaninya menjadi pastor, atau menjadi rohaniawan, tapi hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Kita harus berjalan di dalam rencana Tuhan.
Amin.