Tetap Takut akan Allah dalam Setiap Keadaan

0
854

Oleh: Stefanus Widananta

Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?”

Ayub 1:9

Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada kita, apakah kita masih takut akan Tuhan kalau hidup kita dalam kemiskinan, kesulitan dan penderitaan?

Mungkin kita akan berpikir ulang, sebaliknya ketika kita diberkati secara materi, apakah kita juga takut akan Tuhan?

Karena tidak sedikit orang yang diberkati secara materi, justru hidupnya menjauh dari Tuhan.

Ayub, dalam kisah hidupnya dapat menjadi teladan bagi kita, ia berhasil melalui semua penderitaan dengan keluar sebagai pemenang, padahal Ayub harus melawan provokasi isterinya, Ayub harus melawan argumentasi sahabat-sahabatnya dan yang paling berat, Ayub harus melawan semua perasaannya sendiri!

Apa yang menyebabkan Ayub bisa melalui semua itu? Dalam khotbah, “Segala sesuatu ada tarifnya”, Ayub menang justru ketika ia bersedia menerima kalah dan mengaku salah di hadapan Allah, mengakui kedaulatan Allah sepenuhnya!

Ayub berkata, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?

Dan Alkitab mencatat, dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Ayub memiliki motivasi yang benar dalam mengiring Tuhan, bukan  karena kekayaan, perlindungan, kesehatan dan kebahagiaan, tetapi semata-mata karena ia takut akan Allah.

Ayub memiliki integritas moral yang luar biasa, bukan karena semua yang dibutuhkan Ayub selalu terpenuhi atau ia takut akan Allah supaya berkat-berkat Allah itu senantiasa mengalir dalam hidupnya.

Dia memiliki iman yang kokoh dan tidak goyah karena keadaan dan penderitaan.

Tuhan Yesus memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here