Oleh: Stefanus Wiji Suratno
Mazmur 124:6-8 (TB) Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput!
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Dalam hidup manusia masalah hidup terus terjadi selama kita hidup. Ada kalanya masalah itu terjadi karena kecerobohan kita, kelalaian kita, ketidaksadaran kita atau seperti Ayub yaitu karena kehendak Allah untuk menguji iman kita.
Bila masalah itu timbul dari kesalahan kita maka akan membuat diri kita dihantui dengan rasa bersalah terus menerus. Ingatlah semua masalahmu bawa kepada Tuhan dengan doa yang tdk pernah putus asa dan bersandar pada Tuhan dengan sepenuh hati ( Yeremia 17 : 7-8 ).
Bila Allah melihat kesalahan manusia Dia seperti menulis dalam kertas yang mudah dihapus mudah diampuni dan mudah dilupakan. Tetapi bila manusia melihat kesalahan sesamanya itu seperti dipahat dan sulit melupakan dan mengampuni. Kita bisa mencontoh Yusuf pemuda yang sangat baik dan penuh pengampunan. ( Kejadian 50 : 20-21 ). Sekalipun saudara-saudara Yusuf penuh kejahatan tetapi Yusuf penuh memiliki hati Tuhan yang penuh pengampunan. Kita sebagai umat Tuhan hendaknya kita terus mendekatkan diri pada Tuhan setiap waktu maka Dia pasti akan menolong kita ( Mazmur 62 : 9 ).
Daud adalah contoh yang baik dimana masalah Daud yaitu karena kesalahannya sendiri dan melanggar perintah Tuhan sehingga setelah dia berbuat dosa dan minta ampun kepada Tuhan maka Tuhan mengampuni. Tapi akibat dosa dan kesalahannya dia harus menjalani hukuman Tuhan yaitu sepanjang hidup sampai dia mati selalu banyak masalah. Dia harus keluar dan lari dari istana, anak-anaknya saling berantem, isteri-isterinya harus menderita. Namun kegigihan untuk menyesali perbuatannya perlu kita contoh sehingga Allah mengampuninya. Dosa diampuni tapi akibat dosa harus dijalani. Tetapi tetap memohon terus pertolongan Allah maka Dia akan selalu menolong kita dari segala mara bahaya.
Kesimpulan dan Doa
Tuhan ampunilah kesalahan kami karena kami adalah bersifat daging yang penuh kelemahan dan kasihMu luar biasa menolong kami.
Salam kasih
Stefanus Wiji Suratno
Dosen Program Ilmu Manajemen Universitas Persada Indonesia YAI dan Universitas Katolik Parahiyangan