KITA SEPERTI ANAK PANAH

0
1616

Pernahkah engkau mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkah engkau melihat orang-orang yang dulunya ber-api-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?

Pernahkan engkau melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat, atau bahkan dirimu sendiri, mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?

Seandainya pernah, engkau tidak sendirian. Ada banyak orang yang pernah mengalami hal seperti itu, di antaranya adalah aku.

Pada hakekatnya kita seperti anak panah yang akan diarahkan ke mana anak panah itu akan diarahkan.

Ada masa-masa  ketika anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan. Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantong-Nya.

Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang pada busur ditarik ke belakang, kemudian dilesatkan sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran.

Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, semakin cepat pula anak panah itu melesat.

Karena itu, jika engkau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah..

Ingatlah bahwa mungkin kita sedang ditarik jauh-jauh ke belakang, agar saat dilepaskan, kita akan memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran.

Dan jika engkau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, janganlah buru-buru menghakimi dengan mengatakan, “Apinya telah padam.” Tapi ingatkanlah bahwa kita harus tetap memelihara semangat.

Jadilah teman yang baik, yang mendampinginya saat ia sedang “dimundurkan”, karena dengan demikian engkau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.

Kamu, aku, dia, mereka…, adalah ibarat anak-anak panah . Tujuan hidup kita adalah untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan oleh Sang Pemanah.

Have a blessed day.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here