Persoalan Iman adalah persoalan mendasar bagi hidup orang percaya, bahkan mati hidup orang percaya terletak pada Imannya. Mati hidup artinya, orang percaya akan sama dengan orang-orang yang sudah mati, apabila mereka tidak memiliki Iman. Sebaliknya, orang-orang percaya yang sedang menjalani hidup tetapi tanpa Iman, maka mereka sedang menuju kematian. Itulah prinsip hidup orang-orang ber-Iman, Imanmu yang menyelamatkan engkau!
Secara prinsip Alkitabiah, Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang kita lihat(Iberani 11:1). Karena itu Iman seseorang kadang tersembunyi dipandangan mata manusia, tetapi mampu dideteksi Allah. Orang boleh bilang bahwa dia punya Iman, tetapi hanya Allah yang paling tahu secara sempurna apakah kita orang ber-Iman, karena Iman adalah rahasia Ilahi.
Itulah sebabnya Iman kita sering mengalami ujian-ujian hebat didalam kehidupan ini. Iman yang adalah rahasia Ilahi itu kadang dihadapkan dengan rupa-rupa cobaan, dimana Tuhan akan mampu mengukur kadar Iman kita, apakah nilainya seperti emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami(1 Korintus 3:12,13). Kadar Iman seperti inilah yang ada pada kita masing-masing, dan kita bisa menilainya.
Disaat kita diberkati, bahagia dan gembira kadang Iman kita nilainya seperti emas. Disaat kita alami masalah dan pergumulan, nilai Iman kita turun kadarnya seperti perak, kadang meningkat kualitasnya seperti batu permata disaat kita mampu dengan sabar melewati beban-beban berat kehidupan ini. Tetapi kadang Iman kita begitu rapuh seperti kayu bahkan kualitasnya merosot seperti rumput kering dan jerami.
Dalam realitas hidup ini, kadang kita bahkan seperti “orang-orang yang tidak ber-Iman”, mudah ragukan kuasa Tuhan, hidup dalam keraguan, hilang harapan, kadang tega menyalahkan Tuhan. Dalam kerapuhan Iman, kita kadang mudah marah, membenci tanpa alasan, suka irihati, simpan dendam yang membabibuta. Bahkan kita kadang terlihat seperti bukan orang ber-Iman, dan tidak takut akan Tuhan.
Disinilah nasehat Tuhan berharga kita dengar, apakah “Iman kita sebesar biji sesawi”, terlihat kecil dimata manusia tetapi berharga dimata Allah. Iman yang bertumbuh dan berbuah, Iman yang tertanam kokoh tanpa ragu, Iman yang mampu memberi kesejukan bagi siapa saja disekitar. Iman sebesar sebiji sesawi punya kekuatan dan kuasa untuk melakukan sesuatu dengan pasti, karena itu bersumber dari SANG ILAHI.
Jalanilah hari-hari hidup ini dengan Iman yang teguh! Gb. jm. 111017.
With my sist in Christ, Merry Rosana. Gb!