Oleh: Pdt Martunas P. Manullang
Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
Inilah yang diminta ayat renungan hari ini.
Amsal 23:26: “Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku”.
Hati adalah tempat perasaan berada. Hati juga adalah sesuatu yang bisa membuat orang senang atau gembira, tetapi juga membuat orang susah dan gelisah. Hati adalah tempat di mana orang dapat dikenali keberadaannya.
Dalam Amsal 17:22 kita baca: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”.
Berdasarkan ini, kita dapat katakan bahwa hati itu memiliki nilai yang netral, dalam arti kalau hati diisi dengan hal yang positif atau yang menyenangkan; maka hal yang nampak ke luar (buahnya) adalah hal yang positif.
Sebaliknya, kalau hati diijinkan dimasuki hal yang tidak baik, maka hasilnya atau akibatnya adalah terjadinya hal yang negatif dan sangat merugikan pada individu.
Pada Amsal 4:23 dikatakan : “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”.
Menurut ayat ini, ternyata hati adalah sumber sukacita, tetapi juga dapat menjadi sumber kegelisahan.
Renungan kita hari ini menganjurkan agar seorang anak memberikan hatinya kepada orang tuanya, itu berarti agar sebagai anak mau membuka diri (hati, pikiran dan jiwa) dan fokus kepada orang tuanya.
Memberikan ruang untuk tempat nasihat, membingan, petunjuk, pengajaran yang dari orang tua, para guru dan TUHAN sendiri. Bila hati sudah diberikan kepada Tuhan.
Maka Tuhan akan membarui kita dengan hati yang baru. Dengan hati yang baru inilah nanti kita akan memberi warna baru dalam kehidupan kita sendiri.
Menjadi hati yang tulus, hati yang taat melakukan kehendak TUHAN dan hati yang taat mengikuti jalan-jalan-Nya.
Selamat beraktivitas di hari ini, Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Pdt Martunas P. Manullang