Oleh: Pdt. Stefanus Hadi Prayitno
Selamat sore Saudaraku,
Kebimbangan seringkali menjadi penghalang bagi umat Tuhan untuk mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita. Mengapa kita sering bimbang terhadap janji Tuhan? Karena kenyataan yang sedang kita hadapi dan alami tidak seperti yang kita harapkan, sepertinya kenyataan sangat bertolak belakang dengan apa yang Tuhan janjikan.
Akibatnya, yang menjadi fokus dan perhatian kita adalah kenyataan-kenyataan yang ada, bukan mengarahkan mata iman kepada janji Tuhan. Banyak diantara kita tidak bisa menikmati janji Tuhan sekalipun janji Tuhan itu adalah janji yang besar dan luar biasa.
Apa sebabnya ? Karena kita sendirilah yang tidak konsisten; kita bimbang dan tidak mampu bertahan menghadapi kenyataan yang ada. Mari kita belajar seperti Abraham yang terus membangun imannya kepada Tuhan, meski berada di tengah-tengah kemustahilan.
Jangan pernah mengukur dan membatasi kuasa Tuhan dengan pikiran dan kekuatan kita yang terbatas, dimana untuk mengalami penggenapan janji Tuhan, kita harus membangun iman dan melatih kesabaran, karena waktu Tuhan, bukanlah waktu kita. Kalau kita memegang teguh janji Tuhan, janji itulah yang akan menopang dan menguatkan kita pula.
Sebaliknya semakin kita larut dalam kenyataan, semakin kita mengalami kesulitan melihat apa yang hendak Tuhan kerjakan dalam hidup kita.
Iman dan kesabaran adalah kunci menantikan janji Tuhan digenapi. (Roma 4:19) “Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.”
Kiranya kasih setia Tuhan tetap menyertai kita.Layanilah Tuhan dan sesama dengan sunguh sungguh, sukses selalu. Imanuel.