Oleh: P. Adriyanto
“Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu.”_*
*Yohanes 10:28*
Kalau saya pikir-pikir, terasa aneh mengapa banyak orang tertarik pada *asuransi jiwa ?*
Secara harafiah, assurance adalah jaminan agar asset kita (mobil, kapal, rumah, gedung, barang-barang di gudang/toko dan lain-lain) yang berisiko rusak total/sebagian atau hilang, dapat diganti oleh perusahaan asuransi bila terjadi risiko-risiko tersebut dalam bentuk santunan yang setara dengan nilai asset yang diasuransikan, sehingga kita dapat membeli/memperbaiki atau membeli asset yang baru.
Akan tetapi berdasarkan asuransi jiwa, bila tertanggung meninggal dunia, maka perusahaan asuransi akan membayar santunan yang tidak dapat kita pergunakan untuk membeli jiwa pengganti karena siapapun tidak dapat menilai harga suatu jiwa. Jadi asuransi jiwa ini tidak dapat menjamin keselamatan jiwa si tertanggung, bahkan beneficierynya (orang yang menerima manfaat/santunan) adalah akhli warisnya.
Ada asuransi jiwa yang benar-benar dapat menjamin keselamatan jiwa kita, di mana kita tidak perlu membayar premi asuransi. Namun, pada umumnya banyak orang mengabaikan dan bahkan tidak meminatinya. Yang dapat benar-benar menjamin keselamatan jiwa kita hanyalah *Kristus Yesus*
*”Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat.”*
*Kis 16:31*
Banyak orang akan membukakan pintu kepada agen asuransi jiwa, menerima dengan sopan dan mendengar penjelasannya yang bersifat promotif dengan sabar.
Namun, bila Kristus mengetuk pintu hati kita, maukah kita segera dan menyambut dengan sukacita kehadiran danmendengarkan firman-Nya?
*”Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama Aku.”*
*Wahyu 3:20*
Bila kita menerima Yesus, maka Ia akan *menjamin* hidup kita yang kekal di surga, tanpa kita harus membayar premi asuransi dan persyaratan-persyaratan lain. Sebagai Guarantor, Yesus dengan tegas mengatakan:
*”Setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.”*
*Yohanes 11:26*
Karena pertimbangan bisnis semata, perusahaan asuransi jiwa sangat tidak mengharapkan nasabahnya mati cepat, walau sudah menderita sakit berat dan tidak lagi mampu membayar premi asuransi, sehingga perusahaan tetap menuntut nasabah untuk.memenuhi kewajiban membayar premi bila nasabah tetap mengharapkan santunan yang besarnya sesuai yang disepakati bersama dalam polis asuransi.
Sebaliknya, sebagai nasabah kerajaan surga, kita tidak dapat kehilangan keselamatan, meskipun kita melakukan kesalahan dan dosa.
Apabila kita jatuh, kita tidak sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangan kita (Mazmur 37:24).
Tuhan mengasihi kita dan menginginkan kita memperoleh keselamatan. Tuhan selalu ada dan akan ada sebagai Guarantor/Penjamin keselamatan kita.
Amin.