Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Bahasa Allah berbeda dari bahasa manusia dalam banyak hal dan dalam berbagai substansi bahkan sering sangat bertentangan. Kalau bahasa manusia cenderung kasar, maka bahasa Allah manis dan lembut. Kalau bahasa manusia sering menyalahkan dan menyudutkan, maka bahasa Allah memaafkan dan penuh rangkulan. Apabila manusia sering menggunakan bahasa yang penuh kepura-puraan, agak hipokrisis dan bersayap, maka bahasa yang Tuhan pakai itu “straight to the point”, tanpa tedeng aling-aling dan selalu menohok pada substansi persoalan. Bahasa kesombongan, keangkuhan serta suka memuji diri kadang melekat kuat dalam diri manusia yang tidak ada apa-apanya, sementara Allah yang Maha Kuasa tetap tampil “low profile” dan datar-datar saja, karena Kekuasaan itu sudah jadi milik-Nya yang mutlak.
Nah, “JIKA ALLAH BERBICARA, DIA BERBICARA DALAM BERKAT DAN CINTA KARENA ITULAH BAHASA-NYA “. ADA 3(tiga) makna penting yang terkandung didalam kalimat ini, antara lain :
1. TUHAN ALLAH BERBICARA SEPERTI ITU UNTUK BERI CONTOH KEPADA KITA :
Supaya selalu berbicara penuh Cinta dan memberkati, karena manusia adalah “gambar Allah” atau “prototipe Allah” yang ucapannya tidak boleh bertentangan dengan sifat-sifat Allah, jangan permalukan Dia dengan ucapan-ucapan kita, yang kadang suka bicara kasar dan tidak beretika, supaya sadar diri dan memperbaiki diri. Belajarlah bicara seperti sedang menyampaikan Firman Allah, yang memberi kesejukan dan menghibur. Karena ucapan kita bisa menguatkan dan beri semangat, tetapi dari ucapan kita pula orang bisa sedih.
2. BICARA YANG MEMBERKATI DAN PENUH CINTA ADALAH GAMBARAN PRIBADI-NYA :
Mengingatkan kita bahwa, Berkat dan Cinta itu kebutuhan dasar manusia ber-Iman dan harus tergambar dari setiap ucapannya. Karena siapa kita bisa tergambar dari ucapan-ucapan kita, yaitu ucapan-ucapan yang memberkati dan penuh cinta. Seharusnya menjadi “trade mark” anak-anak Allah, dan itu harus menjadi “gambaran pribadinya”.. artinya hidupnya harus permuliakan Dia dengan ucapan-ucapan kita. Jangan bicara asal bicara tanpa berpikir, atau jangan bicara baru berpikir, itu bukan gambaran hidup anak-anak Allah.
3. BICARA YANG MEMBERKATI DAN PENUH CINTA TIDAK PERLU BAYAR :
Kita tidak perlu membayar untuk mengeluarkan kata-kata penuh Cinta dan Berkat, karena itu semua sudah Tuhan sediakan dalam diri kita. Karena itu, “obralkanlah” kata-kata yang penuh Cinta dan Berkat itu kepada siapa saja, kepada semua orang yang anda temui. Biasakan bicara dengan kata-kata indah itu dari keluarga kita dulu, karena keluarga adalah “laboratorium” uji coba yang sudah Tuhan sediakan bagi kita semua. Kalau dari keluarga baik, dipastikan akan baik pula di lingkungan yang lebih luas dengan banyak orang.
Selamat pagi, selamat beraktivitas! Gb. jm. 300917.
With my sist in Christ, Kelly Code. Gb!