Oleh: P. Adriyanto
*Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah*
*1 Yohanes 5:5*
Beberapa tahun yang lalu, saya bersama Natalie Manurung, memberi pelatihan tentang *Adversity Quotient (AQ)*.AQ yang diperkenalkan oleh Dr. Paul G. Scholz. adalah *kecerdasan untuk mengatasi kesulitan dengan mengubah hambatan menjadi peluang*
Scholz menyatakan bahwa ada tiga tipe kepribadian yang mencerminkan tingkat AQ yakni:
√ *Quitters*(Pecundang yang cepat menyerah bila menghadapi hambatan)
√ *Campers*(punya daya juang tapi hanya dalam jangka pendek)
√ *Climbers* (pendaki yang pantang menyerah dan punya mental juara yang tinggi).
Sebagai laskar Kristus, kita harus menjadi climber, punya AQ yang tinggi. Pantang menyerah untuk mengalahkan dunia dengan berbagai godaan dan pencobaan berlandaskan iman dan percaya kepada Yesus yang adalah Anak Allah.
Jangan ada di antara kita yang berkepribadian sebagai climber, cepat puas diri sehingga terperangkap dalam zona kenyamanan yang lebih mementingkan kedagingan.
Orang-orang yang kurang beriman (tidak punya mental juara) pasti tidak dapat bertahan dalam menghadapi berbagai pencobaan dan tidak yakin bahwa Tuhan pasti akan menolong mereka. Mereka berdoa dan berseru kepada Tuhan untuk memberi jalan keluar, namun karena Tuhan tidak menjawab doa mereka secara instant, maka mereka meninggalkan Tuhan. Kesalahan orang-orang ini adalah mendikte Tuhan dalam doa.
Tuhan bisa membiarkan kita untuk menghadapi pencobaan dan penderitaan agar kita menjadi lebih dekat kepada-Nya dan untuk mengetahui sampai dimana kesetiaan kita kepada-Nya.
*”TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui apa kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan sepenuh jiwamu.”*
*Ulangan 13:3~4*
Kita harus mempunyai semangat untuk menjadi pemenang, karena semangat dan sikap inilah yang Tuhan kehendaki, sehingga kita dapat memenangkan pertandingan kehidupan yang penuh dengan jerat yang dipasang oleh iblis.
Amin.