Oleh: P. Adriyanto
*”Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu”*
*2 Petrus 1:19*
Manusia selama hidup pasti menghadapi berbagai masalah yang membuat orang minimal merasa pusing dan paling parah adalah menderita stress-frustrasi-depresi sampai bunuh diri. Kita baru bebas dari masalah (problem free) bila kita sudah meninggal dunia.
Orang-orang yang cerdas, pasti punya sistem/metode pemecahan masalah (problem solving method) yang biasanya dimulai dengan melakukan analisis terhadap masalah tersebut, termasuk analisis terhadap penyebab dari timbulnya masalah sampai dengan merumuskan berbagai alternatif solusi dan pemilihan alternatif/alternatif solusi yang dinilai bisa mengatasi masalah secara optimal/tuntas.
Seringkali kita mengalami jalan buntu, sehingga kita dituntut untuk menerapkan cara berpikir yang di luar kelaziman yang disebut
*out of the box thinking*di mana kita harus keluar dari cara berpikir yang lazim dilakukan.
Bagi kita, para orang percaya, sudah dibekali Tuhan dengan kemampuan pemecahan masalah yang sayangnya bagi kebanyakan dari kita dianggap aneh, tapi yang sebenarnya merupakan contoh dari out of the box thinking, yaitu:
*kita harus berorientasi pada Firman, seperti pelita yang bercahaya di kegelapan sampai kita memahami dan memperoleh hikmat untuk memecahkan masalah yang kita hadapi bagai bintang Timur.
Sayang banyak di antara kita yang lupa berdoa, lupa mencari firman yang merupakan bintang timur tersebut dan mengandalkan pada kekuatan sendiri/kekuatan manusia, mencari *devil advocate* dari tim ahli dan bahkan ada yang datang kepada paranormal, orang pintar atau dukun. Yang beragama Kristen, tidak mau repot-repot berpikir sehingga mengambil jalan pintas dengan minta bantuan doa dari pastor/romo atau pendeta.
Bila kita dihadang oleh masalah, maka yang utama adalah kita harus meminta hikmat kepada Tuhan. Hikmat Tuhan merupakan kunci yang akan membuka pintu-pintu yang menghambat keberhasilan kita dalam menyelesaikan masalah kita.
Kita harus menyampaikan masalah yang kita hadapi kepada Tuhan, bukan karena Tuhan tidak mengetahui masalah kita. Selanjutnya dengan penuh konsentrasi untuk mendengarkan Roh Tuhan/ Roh Kudus memberi pengarahan kepada kita yang tercermin dalam Firman Tuhan.
Kita harus meminta hikmat yang Tuhan sediakan buat kita yang percaya. Kita harus mencari hikmat tersebut.
*”Apabila ada di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.”*
*Yakobus 1:5*
Jika kita memang dengan sungguh-sungguh ingin memperoleh hikmat dari Tuhan, janganlah kita hanya sekedar membaca Alkitab walau setiap hari, tapi hanya merupakan sekedar kebiasaan (habit), tapi kita harus memahami dan menghayati firman yang kita baca.
Amin.
*catatan:*
*Hikmah (wisdom) adalah pemahaman yang mendalam terhadap suatu pengetahuan. Hikmat juga berarti akal budi atau kecerdasan.*
P. Adriyanto