Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak
(Yesaya 41:10)
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau!
Elia dan Daud pernah mengalami ketakutan saat mereka dikejar dan diancam untuk dibunuh. Dan pasti semua orang pernah dan bahkan mungkin sering mengalami ketakutan di dalam hidupnya.
Penyebab terjadinya rasa takut itu bisa saja berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Rasa takut mungkin karena sedang sakit, mungkin karena ekonomi yang pas-pasan atau bahkan kurang, mungkin karena sedang berbisnis takut gagal, mungkin karena akan menghadapi ujian takut tidak lulus, mungkin sedang hamil muda takut keguguran, mungkin sedang dapat tugas banyak takut tidak selesai dan lain sebagainya.
Mengapa rasa takut di dalam hidup manusia itu begitu gampangnya membesar? Karena kita sering terjebak kepada jerat rasa takut itu sendiri.
Kita sering tidak melibatkan Allah pada saat mengalami rasa takut bahkan cenderung hanya memikirkan ketakutan itu secara terus menerus. Jika demikian maka bisa saja kita akan dibuat menjadi stres karena rasa takut itu semakin membesar dan membuat kita menjadi putus asa.
Fokus kita hanya terarah kepada sebuah pekerjaan yang besar dan tidak dapat selesai atau fokus ke ujian dan takut tak lulus dan lainnya. Kita hanya fokus kepada kegagalan atau fokus kepada keguguran, dan bukan fokus kepada Allah yang ada bersama kita.
Lihatlah ada satu hal yang menarik dan menghibur dalam ayat Kita Hari ini di Yesaya 41:10a: ketakutan dapat teratasi kalau kita mengetahui bahwa Allah menyertai kita. Firman Allah yang disampaikan kepada bangsa Israel dan tentu juga bagi kita melalui Nabi Yesaya: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau…”
Bangsa Israel sedang mengalami ketakutan dimana mereka sedang terbuang di Babel. Firman Allah datang kepada mereka yang sedang mengalami ketakutan, karena bangsa Israel takut tidak akan kembali ke Yerusalem.
Pasti berada di pembuangan itu tidak enak rasanya, selain merasa tersiksa juga tidak sebebas waktu berada di rumah sendiri. Bangsa Israel di pembuangan selain merasa tersiksa karena harus menjadi budak, tetapi mereka juga merasakan betapa pahitnya hidup yang mereka jalani.
Mereka yang tadinya bebas berbuat apa saja berubah menjadi budak dan harus bekerja keras di hadapan “penjajah Babel”. Bekerja keras sebagai budak sangat menyakitkan, karena hasil dari semua pekerjaan dinikmati oleh orang lain (Babel).
Situasi seperti ini membuat bangsa Israel ketakutan dan bimbang sehingga mereka tidak lagi bersandar kepada Allah. Tanpa mereka ketahui sesungguhnya Allah mengetahui semua pergumulan dan rasa takut bangsa Israel.
Kitapun pasti pernah dan mungkin sering merasakan ketakutan, dan membuat kita merasa cemas, tidak tenang. Dalam situasi seperti itu semangat kita berTuhan bisa menurun, semangat berdoapun turun dan akhirnya tidak menyandarkan hidup kepada Allah.
Saat ini Allah menyapa kita: Jangan takut, Aku menyertai engkau. Sesungguhnya Allah mengetahui semua yang terjadi atas kita dan Ia tidak tinggal diam. Allah pasti akan bertindak tepat waktu dan yang terbaik menurutNya bukan menurut kita.
Ayo tetap semangat walau banyak hal yang terjadi dalam hidup ini yang membuat kita cemas dan takut. Ingat Allah berkata: Jangan takut, aku menyertai engkau, amen.
DOA:
Ya Allah, syukur kepadaMu karena disaat aku mengalami rasa takut, maka aku ingat bahwa Engkau menyertaiku dan menolongku, amen.
SELAMAT PAGI
DAN
SELAMAT BERAKTIFITAS
(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak di Jkt)