1 Korintus 13:2 “Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna”
Dalam kehidupan sehari-hari kasih manusia umumnya didasari kepentingan tertentu. Ada “udang di balik batu”, ada keperluan, ada keuntungan, ada motivasi tertentu barulah ada kasih. Kalau tidak ada kepentingan, kasih pun tidak ada. Padahal firman Tuhan mengatakan “Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian’.
Kasih adalah satu aspek yang harus menjadi bagian hidup orang percaya dan itu tidak bisa diganggu gugat. Jika kasih yang seharusnya terus memancar di tengah-tengah kehidupan orang percaya sudah hilang dan luntur, bisa dibayangkan betapa gelapnya dunia ini, betapa keringnya dunia ini. Sangat menyedihkan jika di antara orang Kristen sendiri sudah tidak memiliki kasih, padahal tugas dan tanggung jawab orang Kristen di tengah dunia ini adalah menjadi berkat dan menunjukkan kasih itu kepada dunia.
Rasul Paulus menyatakan bahwa kasih lebih besar dari iman dan pengharapan, lebih mulia dari segala karunia Roh Kudus, sebab kasih tidak berkesudahan, kekal selama-lamanya. Sebab itu kasih adalah karakter utama yang harus dimiliki setiap orang percaya. Untuk kita bisa melakukan segala sesuatu dengan kasih maka kita harus tinggal di dalam Tuhan, sebab kasih yang sejati hanya dapat ditemukan dalam pribadi Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus mengasihi Anda…
SUKA MEMBACA ALKITAB
HARI KE-232 / 20 Agustus 2018
Ayb 26-27 ; 1 Kor 12:27-13:13 ; Maz 40:12-17 ; Ams 28:15-22