Oleh: Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Roma 12:3, Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
BERFIKIR BEGITU RUPA
Melayani Tuhan tentu harus dari hati yang penuh keikhlasan dan kerinduan bersekutu dengan Tuhan. Tanpa itu, pelayanan yang kita bangun dan kita laksanakan tentu hanya sebatas seremonial saja. Baik itu ibadah pada hari Minggu maupun ibadah lingkungan ataupun ibadah besar lainnya. Pelayanan kita harus mendasar kepada keinginan yang ikhlas untuk bersekutu dengan Tuhan. Pelayan itu dibangun atas dasar iman yang kita terima dari Allah. Iman yang kita miliki dari Allah akan berkata bahwa inilah aku Tuhan kiranya Tuhan memakai aku sebagai alatmu untuk melayani engkau. Anugrah yang diberikan oleh Allah adalah Iman yang melayani Allah bukan iman yang mengatakan bahwa iman yang saya miliki adalah iman yang benar dari antara orang lain. Sehingga iman itu menjadi tandingan antara kuat dan lemah, padahal anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah iman yang bertumbuh.
Pengalaman iman yang bertumbuh ini di singgung oleh Paulus ketika melayani jemaat di Roma. Paulus menyampaikan firman Allah yang berkata: kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Berpikir lebih tinggi dari apa yang patut kamu pikirkan, maksudnya adalah berpikir terlalu dalam yang tidak berdasarkan iman yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Melalui imanlah kita mampu melakukan sebuah keputusan yang berdasarkan beberapa pertimbangan yang ada. Keputusan itu akan kita terima dengan baik melalui anugerah Allah yang hadir di dalam hidup kita. Iman menggerakkan kehidupan kita untuk selalu memuji dan memuliakan Allah melalui kegiatan kita setiap harinya bahkan setiap detiknya. Konteks nas ini juga menjelaskan bahwa Iman yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita masing-masing adalah gambaran tubuh Kristus yang ada pada kita masing-masing. Hal ini akan terlihat kita jemaat mau berpikir dan menguasai diri sesuai dengan iman yang mereka milik. Dengan demikian jemaat dapat menjadi gambaran tubuh yang setia mengikut Yesus bukan yang kompromistis.
Saudaraku kekasih, akibat kurangnya penguasaan akan pikiran banyak manusia yang sudah berpikir melampaui pikirannya. Hal ini juga diakibatkan oleh kurangnya jemaat bergaul dengan Tuhan maka pemikiran jemaat terkadang sampai kepada apa yang tidak seharusnya dia pikirkan dan dia lakukan di dunia ini. Sikap kompromistis akan lahir dari dalam diri jemaat saat jemaat tidak mengerti apa itu anugerah yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Pemberian itu sangat berharga dan harus dijaga melalui pelayanan kepada Allah. Pelayanan kepada Allah dilakukan oleh jemaat yang telah menerima anugerah Allah melalui iman. Iman itulah yang akan menggerakkan jiwa dan tubuh kita untuk melayani Allah di dalam kehidupan kita setiap harinya. Oleh karena itu kebenaran Allah akan terpancar dari sikap dan perilaku yang kita miliki dan lakukan setiap harinya, itulah pelayanan kita. Amin.
HAPPY WEEKEND
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan