Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa

0
1638

 

 

Oleh: Stefanus Widananta

 

Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa

Amsal 14;34

 

Cuitan seorang petinggi partai politik yang mengatakan bahwa “saya mau ganti presiden! Kalau demi itu saya harus bekerja sama dengan setan, saya akan lakukan”, menuai kontroversi.

Sebab bagaimana mungkin setan atau iblis bisa menampilkan kebenaran?

Alkitab berkata bahwa iblis adalah bapa segala dusta.

 

Namun demi meraih kekuasaan (maklum kekuasaan memiliki daya tarik yang sangat hebat), banyak orang rela dan mau bersekutu atau bersekongkol dengan setan atau orang-orang yang berhati iblis walaupun memakai topeng-topeng keagamaan

 

Makanya, janji-janji kampanye ataupun kepiawaian dalam berorasi bukanlah faktor penting dalam memilih pemimpin, tetapi rekam jejak dan prestasi kepemimpinannya, apakah hidupnya dalam kebenaran, mau melayani dan bukan dilayani.

 

Penulis Amsal menekankan bahwa bangsa yang hidup dalam kebenaran akan memiliki derajat yang tinggi, sedangkan bangsa yang anggotanya banyak melakukan kejahatan, korupsi, memakai cara-cara curang, termasuk bersekutu dengan setan, merupakan noda bangsa.

Alih-alih meninggikan derajat bangsa, justru malah menjadikan noda bangsa.

 

Dalam tulisannya, penulis kitab Amsal sering membandingkan antara orang yang bijak dengan orang yang bodoh atau bebal.

Bodoh yang dimaksud bukanlah orang yang memiliki level intelektualitas yang rendah, tetapi mereka yang hatinya sudah tumpul terhadap kebenaran, kebebalan ini yang merupakan noda bangsa.

Kebebalan membuat orang memutarbalikkan kebenaran dan keadilan.

Kebenaran sudah semakin langka di negara kita ini dan kita sebagai murid Kristus, diingatkan untuk menggarami dan menerangi bangsa kita bahkan dunia.

 

Tuhan Yesus memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here