MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL. 

0
10545

 

 

Oleh: Pdt Martunas P Manullang.

 

Selamat malam dan salam damai sejahtera bagi kita semua.

 

 

 

Inilah pesan utama dari ayat renungan hari ini, sebagaimana tertulis pada Titus 2:6: “Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal.”

 

Di awal pasal 2 ini, telah digambarkan bagaimana sebaiknya sikap hidup dan cara hidup orang-orang yang sudah tua (lanjut usia), khususnya kaum laki-laki di kalangan anggota jemaat atau persekutuan jemaat.

Yang diharapkan dari mereka adalah : Hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan dalam ketekunan(ay.2).

 

Sedangkan bagi kaum perempuan yang tua, diharapkan hidup mereka adalah: tekun beribadah, jangan memfitnah, jangan terpengaruh minuman anggur, cakap mengajarkan hal-hal yang baik kepada para ibu atau perempuan yang masih muda (ay.3).

 

Berlanjut lagi, kepada para perempuan yang muda (sudah berumahtangga), yang diharapkan adalah : mengasihi suami dan amak-anaknya,  hidup bijaksana, hidup suci, rajin mengatur rumah tangga, baik hati, serta taat kepada suaminya ( ay. 4-5).

 

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL, sama artinya dengan memiliki pengendalian diri yang tinggi, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menggoda hati, pikiran dan jiwa, termasuk hal-hal yang berhubungan dengan nafsu badani, hasrat duniawi, keinginan daging untuk kepuasan atau pemuasan diri sendiri.

 

Orang yang sudah menerima Kristus dalam hidupnya, diharapkan berani untuk menunjukkan suatu sikap dan cara hidup yang walau berbeda dari kebanyakan orang, tetapi benar-benar menunjukkan suatu nilai atau kualitas hidup yang amat berharga. Dalam pikiran, perkataan maupun tindakan.

 

Begitu kuatnya penguasaan diri dalam segala hal, sehingga yang muncul ke luar atau tampil ke permukaan adalah: telah berubah oleh pembaharuan budi, tidak lagi menjadi serupa dengan dunia ini, mampu membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (bnd. Roma 12:2).

 

Mengapa?

 

Sebab hanya orang-orang yang mampu menguasai diri dalam segala hal, hanya orang-orang seperti inilah yang dapat mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup di hadapan Allah (bnd.Roma 12:1).

 

Demikian juga di tengah kehidupan jemaat dan masyarakat.

 

Setiap orang di antara kita adalah orang yang melayani dan bersaksi dalam hidupnya.

 

Sebagai anggota jemaat, orang muda atau sudah berkeluarga, atau bahkan sudah tua (lanjut usia), kehadiran kita semua sangat dibutuhkan dalam keluarga, jemaat dan masyarakat.

 

Lalu, perilaku hidup seperti apa yang kita pertontonkan?

 

Apakah cara hidup yang memberi keteladanan, karena berpedoman kepada firman Tuhan dan untuk memuliakan Tuhan; ataukah sebaliknya cara hidup lama yang penuh dengan keinginan nafsu dan hanya berpusat pada pemuadan atau kepuasan diri sendiri?

 

Bersaksi dan melayani dalam hidup. Itu artinya kita masih harus banyak belajar dalam hidup, belajar dalam mengetahui kehendak Tuhan melalui firman-Nya; dan melakukannya atau hidup di dalamnya.

 

Salah satunya adalah: BERUSAHA MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL.

 

Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

Pdt Martunas P Manullang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here