Oleh: Christian T
Renungan BGA ( Baca Gali Alkitab )
Kejadian 39
Syallom, sahabat-sahabat-ku pembaca setia BGA yang terkasih dalam Kristus Yesus,
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ” Laut yang tenang akan menghasilkan pelaut yang tangguh “, Langit yang cerah tidak akan menghasilkan pilot yang handal “, ” Anak yang manja dan dimanjakan tidak akan menghasilkan anak yang tangguh, handal dan sukses.
Demikianlah dalam pembacaan dan perenungan BGA ini yang beralih kembali kepada kisah perjalanan hidup Yusuf, melanjutkan pasal 37.
Sungguh ironis sekali seorang yang bernama Yusuf ini yang merupakan anak emas dalam keluarganya, yang mendapatkan mimpi dari TUHAN bermakna bahwa ia akan menjadi seperti seorang raja dan orang tua serta kesebelas saudaranya akan menyembahnya (37:6-11), namun dia bernasib malang yang dimulai dari nyawanya yang hendak dilenyapkan, dibuang ke dalam sumur, dan akhirnya dijual kepada Ismael, pedagang Midian ( 37:23-28 ), dibawa ke Mesir dan dibeli oleh Potifar, pegawai istana Fir’aun dan dikaryakan sebagai budak, tetapi tak lama kemudian tuannya mengangkatnya sebagai penguasa yang mengatur seluruh isi rumahnya (4-6). Di tengah perjalanan karirnya yang sangat baik itu, Yusuf harus menerima kenyataan yang pahit lagi bahwa ia harus mendekam dalam penjara karena difitnah ingin mempermainkan istri Potifar, majikannya (7-20). Namun ia pun disayang oleh kepala penjara, dipercayakan untuk mm mengepalai para tahanan dan mengurus pekerjaannya (21-23).
Sahabat-sahabat yang terkasih dalam Yesus, ini barulah setengah perjalanan hidup Yusuf yang naik turun sejak dari lingkungan keluarganya sampai di lingkungan yang sangat tidak menyenangkan dan sangat tidak diinginkan oleh siapapun. Kita akan melihat kisah sukses dan bahkan bahkan sangat sukses yang tidak terbayangkan kelak dalam pembacaan selanjutnya. Penempaan dan gelombang serta badai kehidupan yang menerpa Yusuf inilah yang menjadi bekal perjalanan karirnya selanjutnya kelak.
Terlepas dari ketaatan, kesetiaan, kegigihan, dan integritas yang dimilikinya yang menjadikannya seorang Yusuf yang tangguh, handal dan sangat sukses kelak adalah satu kata kuncinya yang paling mendasar, yakni penyertaan TUHAN.
Sobat yang terkasih, apapun yang sedang kita lakukan dan alami, dimanapun saat ini kita berada baik di tempat yang paling kelam sekalipun, kapanpun peristiwa-peristiwa baik yang menyenangkan maupun sangat tidak menyenangkan yang sedang dan akan kita alami, maka melalui perenungan kisah setengah perjalanan hidup Yusuf ini akan dapat berhasil kita lalui dan bahkan meraih kesuksesan yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh kita dan oleh siapaun, yakni segalanya sudah dalam rancangan-Nya, penyertaan-Nya, dan tentu juga kesetiaan, ketaataan dan integritas kita sebagai anak-anak-Nya yang dikasihi-Nya.
Sobat, menjadi seorang yang tangguh, handal dan sukses tidaklah instan. Ia harus mengalami dan melalui proses yang sulit dan bahkan sangat sulit dan sangat menyakitkan.
Di tengah persaingan hidup yang sangat ketat dan keras ini, hanya merekalah yang memiliki karakter dan mental seperti Yusuf yang dapat memenangkan medan pertempuran yang sangat dahsyat dan berbahaya ini. Tetapi diatas segalanya adalah kehadiran dan penyertaan TUHAN yang membuat kita dapat berhasil melaluinya dan meraihnya. Seperti TUHAN menyertai Yusuf dan membuatnya berhasil (2-3,21), TUHAN juga yang akan menyertai dan membuat kita berhasil.
Tuhan Yesus adalah Imanuel, Allah menyertai kita ( Mat 1:23 ).
Tuhan Yesus memberkati
Salam dan doa
Christian T