TOLONG  TUHAN, SEMBUHKANLAH DIA “EL NA REFAH NA LA” 

0
2413

 

 

Oleh: Kamaruddin Simanjuntak,S.H.

 

 

Tolong Tuhan, Sembuhkanlah Dia “El Na Refah Na La” (Miriam), ini adalah Doa Lima Kata Puitis Musa, ketika memohon ampun dan kesembuhan kepada Tuhan, atas turunnya hukuman Tuhan kepada saudari perempuannya bernama Miriam.

 

Musa lahir di Mesir, sekira tahun 1527 Sebelum Masehi, beliau  meninggal di Gunung Nebo, dataran Moab, tepi timur Sungai Jordan, pada sekira tahun 1407 Sebelum Masehi (berdasarkan penanggalan / tahun mundur ketika itu),  pada umur 120 tahun. Musa  adalah seorang pemimpin dan nabi orang Israel yang menerima dan menyampaikan 10 Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/Pentateukh (Lima Kitab Taurat) dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.

 

Musa adalah seorang yang diutus oleh Tuhan  untuk pergi membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, dan menuntun mereka pada tanah perjanjian yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham, yaitu tanah Kanaan. Musa ditugaskan untuk membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Nama Musa ada  disebutkan sebanyak 873 kali dalam 803 ayat dalam 31 buku di Alkitab Terjemahan Baru.

 

Musa adalah tokoh paling populer dan menjulang di seluruh Torah, mendominasi empat dari lima kitabnya : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Dia selalu berperan lebih sebagai pelaku firman Tuhan daripada seorang pembicara.

 

Dia mengakui kepada Tuhan pada saat panggilannya, “Aku bukan kata-kata manusia” selengkapnya Firman Tuhan demikian “Dan akan terjadi, jika mereka tidak memercayaimu dan tidak mau mendengarkan suara dari tanda yang pertama, mereka akan percaya pada tanda (Mujijat/keajaiban) yang berikutnya”, Tertulis dalam  Kitab Keluaran  4 : 8.

 

Keajaiban Doa Musa dapat dilihat dalam salah satu doa paling terkenal yang pernah diucapkan oleh Musa : doa untuk penyembuhan saudara perempuannya, yaitu  “Miriam”. Musa berdoa dalam bahasa Ibrani untuk Kesembuhan dan kesehatan Saudari perempuannya.

 

Dalam Kitab Bilangan pasal 12, Miriam dihukum  dengan penyakit kusta setelah mengolok-olok Musa dan  istri Musa. Dalam kitab bilangan mengisahkan  bahwa : Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush sebagai Isterinya.

 

Kata mereka: “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.

 

Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: “Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga.

 

Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. Lalu berfirmanlah Ia (Tuhan) :

 

“Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi” Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?”

 

Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia,  Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

 

Lalu kata Harun kepada Musa: “Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami. Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya.”

 

Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: “Tolong, Tuhan, sembuhkanlah dia (Miriam)”

 

Musa memohon kepada Tuhan untuk memulihkan kesehatan Miriam, dengan salah satu doa yang singkat, namun paling tulus di seluruh Alkitab,!” (Bil. 12:13). Dalam terjemahan, kedengarannya langsung. Tetapi dalam bahasa Ibrani asli apa yang sebenarnya Musa katakan adalah, “El Na Refah Na La”.

 

Frasa lima kata ini memiliki simetri yang sempurna. Kata pusat Refah berarti “menyembuhkan”. Itu dikelilingi di kedua sisi dengan kata Na, yang berarti “tolong”. Dua kata paling luar adalah El (“God”) dan La (her “), keduanya mengandung suara ” L “. Frasa singkat ini memiliki simetri puitis, di mana pengulangan kata “tolong” memperkuat doa Musa.

 

Apa yang terjadi pasca Musa berdoa ?

Tuhan mendengar dan mengabulkan permohonan Musa, lalu mengganti hukuman kepada Miriam saudari perempuan Musa dari Penyakit kusta menjadi dikucilakn selama 7 hari SBB :

 

Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali.”

 

Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.

 

Untuk itu, janganlah  sekali-kali kita mempermalukan, menghina, mengatai dan/atau memperolok-olok Nabi dan/atau Hamba Tuhan, agar tidak terkena hukuman Tuhan semesta alam, seperti yang dilakukan dan dialami oleh Miriam saudari Musa tersebut, dan sekiranya perbuatan itu sudah terlanjur kita lakukan,  maka mari segeralah kita memohon ampun  dan meminta maaf, seperti halnya yang dilakukan  oleh Harun saudara Musa itu, selanjutnya segera berdoa kepada Tuhan dengan tulus dan singkat serta “To The Point” alias “Tidak Bertele-Tele” seperti halnya yang dilakukan oleh Nabi  Musa, hambaNya yang berhati lembut, tulus dan kudus itu.

 

Demikian,

 

Shalom – Horas

 

Kamaruddin Simanjuntak,S.H.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here