Barang Rongsokan

0
1308

 

 

Bacaan : *Mazmur 8; 1 Petrus 1:18, 19*

 

_“Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya” (Mazmur 8:5)?_

 

Manusia adalah makhluk yang paling menarik perhatian Allah. Pada saat penciptaan pun Allah membuat sesuatu yang istimewa dengan makhluk ini. Di antara semua ciptaan-Nya hanya manusia yang diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Ini artinya manusia adalah “produk” ilahi yang paling hebat sekaligus mahal, sebab kehilangan manusia itu menuntut darah Anak Manusia.

 

Tetapi ketika manusia jatuh di dalam dosa, maka rusaklah seluruh keberadaannya. Ini seperti sebuah sedan mahal yang dibuat “very limited” dan hanya dimiliki oleh para raja dan bangsawan, yang tiba-tiba ringsek sampai hancur berkeping-keping karena sebuah tronton yang bermuatan sampah itu menimpanya. Dari sebuah sedan yang mewah dan megah tiba-tiba menjadi barang rongsokan. Ironis sekali!

 

Dan itu pula yang terjadi dengan manusia. Ketika manusia jatuh di dalam dosa, maka manusia menjadi makhluk yang amat hina dan mengundang tertawaan makhluk lainnya. Martabatnya ibarat seonggok besi tua yang berkarat dan tiada artinya. Mungkin cuma pemulung besi tua saja yang masih meliriknya, itupun dengan ogah-ogahan.

 

Yesus datang kepada kita sebagai bukti perhatian Allah kepada kita. Dia tidak pernah berhenti mengasihi manusia. Meskipun manusia itu berkali-kali meninju mata Allah dengan dosa-dosa mereka namun kasih Allah tidak pernah dijauhkan dari hidup mereka. Luar biasa kasih Allah yang tidak pernah berkesudahan itu.

 

Daud sadar akan kasih setia Allah, karena itu tidak heran bila dia sering “merengek” meminta kasih setia Allah menaunginya. Dan terbukti Allah memang memberikannya. Luar biasa!

 

Karena itu saudaraku, bersyukurlah kalau kita adalah manusia dan bukannya makhluk lain. Bersyukurlah kalau kita sampai kini masih dikasihi-Nya dan tidak dijauhkan kasih setia-Nya. Meskipun kita telah berkali-kali menyakiti-Nya, namun Dia tetap sabar dan menunggu kita bertobat supaya keselamatan-Nya menjadi sempurna dalam hidup kita.

 

*Renungan:*

_Marilah kita menghargai diri kita sebagai manusia yang paling berharga. Allah sangat sayang kepada kita sampai Anak-Nya yang tunggal diberikan kepada kita. Hebat memang Allah kita._

 

*_Allah yang hebat adalah Allah yang besar kasih-Nya._*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here