Oleh: Pdt Martunas P. Manullang.
Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
“Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.” (Ratapan 5:1).
Inilah ayat renungan hari ini, yang memberi gambaran keadaan bangsa Israel sebagai umat Tuhan, benar-benar hidup di bawah standar. Mereka kesulitan mendapat makanan pokok.
Mereka sedang menjalani masa penghukuman (pendisiplinan) dari TUHAN atas dosa-dosa orang tua dan para pemimpin mereka.
Anak-anak menderita, dan masyarakat pada umumnya juga menderita ( baca: psl 4). Kini seluruh rakyat berdoa kepada TUHAN.
Memohon belas kadihan TUHAN agar mereka dipulihkan dan diangkat dari cacat, cela, kehinaan, keterpurukan, kemiskinan, kesengsaraan dan lain sebagainya.
Di hadapan TUHAN mereka harus berani mengungkapkan keadaan dan kondisi terkini mereka, dan memohon agar TUHAN memulihkan keadaan mereka.
Ada banyak yang hilang dari mereka, seperti kemerdekaan, sukacita, kesejahteraan, harkat dan martabat, dan lainnya, hanya untuk dapat bertahan hidup, seadanya.
Mengapa?
Karena mereka harus menanggung dosa dari nenek moyang mereka. Satu permintaan nereka adalah, agar TUHAN mengingat mereka dan memulihkan keadaan mereka.
Agar TUHAN bertindak dan melakukan hal baru bagi mereka, untuk suatu masa depan yang lebih baik, penuh pengharapan. Dan memang, TUHAN benar-benar memperbarui dan memulihkan mereka. Apa pesan ayat renungan ini bagi kita sekarang ini?
Mari kita lihat tga hal.
Pertama, jika TUHAN menghukum (mendisiplinkan) umat-Nya, itu tandanya TUHAN masih mengasihi mereka. Karena itu marilah tetap memohon kekuatan dan kesabaran dari TUHAN untuk dimampukan menjalaninya.
Kedua, TUHAN tidak meninggalkan umat-Nya dalam keadaan penghukuman (disiplin). Suatu saat itu akan diakhiri dan TUHAN benar-benar akan membawa umat-Nya (kita) pada suatu hal yang baru, di mana kita dapat memuji dan memuliakan Nama-Nya.
Ketiga, apa pun dan bagaimana pun keadaan kita saat ini, kesulitan yang besar, keputusasaan yang mendalam, ketakutan yang luarbiasa, dan sebagainya; jangan pernah putus asa untuk berdoa, berseru dan memanggil TUHAN.
Dia adalah ALLAH yang berdaulat atas segala sesuatu, apa pun itu, dan DIA tidak akan meninggalkan kita.
Marilah kita menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada TUHAN ALLAH, dan membiarkan Dia bekerja seturut kehendak-Nya.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memverkati. AMIN.
Pdt Martunas P. Manullang.