_”There is no calamity greater than lavish desires. There is no greater guilt than dis contentment. And there is no greater disaster than greed”_ (Lao-Tzu)
Sebagai makhluk yang diciptakan Allah secara istimewa kita patut terus menerus bersyukur kepadaNya, sebab Ia tidak pernah meninggalkan kita menghidupi rimba raya kehidupan yang maha luas ini seorang diri. Ia, Kuasa Transenden itu dengan caraNya sendiri, mungkin dengan sistem remote control ultra canggih, atau dengan CCTV super modern, memantau keberadaan kita, dimanapun kita hadir dan berada. Ia mengarahkan kita untuk tetap berada pada jalan lurus, tidak berbelak-belok dan bermain mata dengan berbagai kekuatan sekuler. Ia mencerahkan penglihatan kita agar tidak tergiur dengan tumpukan sabu, atau tumpukan dollar atau benda apapun yang eyecatching dan memicu nafsu untuk memilikinya. Ia membisikkan kita nilai-nilai luhur agama agar menjadi pegangan kita tatkala kita sedang dalam posisi menjadi pemimpin atau menjadi rakyat jelata. Ia memberi semangat, pengharapan dan energi baru tatkala langkah kita tertatih-tatih menyusuri hari-hari temaram yang melingkupi kehidupan kita. Bagi kita umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kita sangat yakin dan percaya bahwa Tuhan itu Ada dan Hidup dan mendampingi kehidupan kita setiap saat dengan caraNya sendiri.
Hanya acapkali tatkala kita didera derita, ada luka menganga, ada hati perih teriris, ada duka mendekap, kita seakan dibiarkan Tuhan sendirian menapaki kehidupan ini. Kita oleng, kita skeptis, kita panik bahkan dari nurani terdalam lahir pertanyaan retorik : masihkah Allah hadir mendampingi manusia dalam menelusuri lorong-lorong kehidupan.
Itulah sebabnya mengapa penguatan spiritualitas bagi manusia modern itu menjadi amat penting dan mendesak agar mereka tetap kukuh, tegar imannya ditengah berbagai godaan dan rayuan dunia sekuler yang menghadang mereka setiap saat. Dalam gadget-gadget mereka memang telah tersedia aplikasi kitab suci agama-agama dalam berbagai versi. Aplikasi itu bisa menolong seseorang yang tengah menghadapi problema kehidupan : ayat kitab suci yang ada dalam aplikasi itu bisa dibaca sehingga dapat memberi kekuatan baru bagi seseorang yang tengah berhadapan dengan masalah.
Ada baiknya kawan-kawan dari komunitas agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bersama ahli multi media membuat aplikasi (baru) yang berisi pesan-pesan keagamaan bagi orang yang tengah mengalami berbagai permasalahan hidup. Setiap orang yang sedang stress atau panik karena berhadapan dengan banyak masalah lalu membuka aplikasi itu maka ia mendapatkan pertolongan cepat.
Dunia umat manusia kini makin heboh dan riuh rendah tidak hanya di negeri ini tapi juga di mancanegara. Di negeri ini warga bangsa masih dikagetkan bnyak peristiwa : gempa, tsunami, tanah bergerak, petinggi pemda yang kena OTT, penyegelan rumah ibadah, begal, perampokan, perusakan restoran, kampanye negatif para calon, dan sebagainya, dan sebagainya.
Manusia seakan selalu tidak puas dan tidak bersyukur dengan apa yang sudah ia miliki. Ia selalu ingin memiliki lebih walau harus gunakan cara melawan hukum. Hidup serakah dan bermewah-mewah menjadi obsesi sekelompok orang karena pengaruh negatif perkembangan dunia. Lao-tzu mengeritik keras sikap seperti. Ia katakan tak ada bencana yang lebih besar selain dari hidup bermewah-mewah, juga dengan menampilkan hidup yang serakah. Cukup keras dan tegas pandangan Lao-Tzu jika ia katakan bahwa bencana besar itu adalah serakah dan hidup mewah.
Sebagai umat beragama kita semestinya bersyukur kepada Tuhan atas hidup yang Ia anugrahkan kepada kita, atas talenta dan rezeki yang Ia sediakan bagi kita tanpa henti. Jangan serakah, jangan hidup bermewah-mewah apalagi dengan mengsmbil hak orang lain dan melawan hukum. Tampilkan karakter manusia mulia seperti yang Allah ciptakan diawal sejarah.
Selamat Berjuang. God Bless.
*Weinata Sairin*