Memahami Allah?

0
1382

 

 

Bacaan : *Ayub 36; Roma 11:33*

 

“Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki” (Ayub 36:26).

 

Memahami Allah dengan pikiran pastilah akan membuat kita terjerembab ke dalam keraguan. Sebab bagaimana mungkin Allah Yang Maha-Kuasa dapat dipahami oleh manusia yang notabene sebagai makhluk yang diciptakan-Nya?

 

Jadi bila kita mau memahami Allah, maka kita harus memahami dengan hati dan iman kita. Dan iman itu adalah anugerah Allah. Dan iman itu bisa bertumbuh melalui pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17).

 

Dunia yang kita tempati ini penuh dengan orang-orang cerdas namun berlagak sok tahu dan mencoba menggunakan logikanya untuk memahami Sang Pencipta. Bagi Allah, Albert Einstein yang kesohor dengan otaknya yang brilian, tidak lebih sama dengan seorang anak TK. Kalau dia saja seperti anak TK apalagi mereka yang masih kemampuannya jauh di bawah sang profesor tersebut!

 

Firman Tuhan berkata, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya” (Roma 11:33).

 

Bila Allah kita memiliki jalan pikiran yang jauh dari kita, jadi janganlah heran bila banyak pertanyaan yang ada di dalam benak kita. Misalnya pertanyaan mengapa masalah dan persoalan menimpa kita. Mengapa Allah yang baik mengizinkan ada masalah dan ketidakadilan. Otak kita yang cuma segede batok kelapa ini seringkali berusaha untuk mengerti pikiran Allah. Dan anehnya kita seringkali merasa lebih pintar dari Tuhan. Kita merasa bahwa kita lebih cerdas dari Dia. Betapa bodohnya manusia yang merasa seperti demikian!

 

Firman Tuhan adalah cara termudah untuk dapat memahami Allah. Dia mengungkapkan semua jati diri-Nya di dalam firman-Nya. Dan karena itu dengan bantuan Roh Kudus kita dapat memahami Allah semakin sempurna dari hari ke hari. Sampai pada suatu hari kelak Allah akan ungkapkan semua misteri itu kepada kita.

 

Bila Allah dan firman-Nya mudah dipahami maka Dia bukanlah Allah. Dia hanyalah allah buatan manusia. Dan betapa banyaknya allah buatan manusia ini yang kini disembah oleh banyak orang.

 

*Renungan:*

Allah kita hebat. Dia memang tak terselami oleh akal pikiran kita, tetapi yakinlah bahwa Dia selalu benar dalam bertindak. Dia tidak pernah melakukan kesalahan saat membuat keputusan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here