Oleh: Pdt Martunas P. Manullang
Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
Inilah seruan atau ajakan dalam ayat renungan hari ini, sebagaimana tertulis pada Mazmur 147:7: “Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi.”
‘Nyanyian’ atau ‘mazmur’ di sini adalah menggambarkan rasa syukur, ungkapan sukacita dan pujian kepada TUHAN.
TUHAN yang dikenal sebagai: Pencipta (147:4-5,8-9). Penyelamat (147:2-3,6,10-11).
Atau pada Mazmur 147 ini, TUHAN itu dikenal sebagai:
a. Tuhan yang Mahakuat dan Bijaksana (1-6).
b. Tuhan Pemberi Hidup (7-11).
c. Tuhan sumber kesejahteraan (12-20).
Dengan ‘hakekat’ TUHAN seperti itu, Pemazmur mengajak setiap orang percaya (individu) dan persekutuan orang percaya (kolektif), untuk “memuji,” “memuliakan” dan “mengagungkan” TUHAN.
Dikatakan (sesuai dengan pengalaman dalam hidup), TUHAN itu sangat baik.
Dialah Pemberi hidup. Dialah Penyelamat. Dialah sumber kekuatan bagi orang beriman, orang-orang yang takut akan Dia. TUHAN berkenan kepada orang yang mengakui keagungan-Nya dan yang menyadari bahwa seluruh hidupnya tergantung hanya kepada Dia.
Dan bagi setiap orang yang menaruh pengharapan kepada-Nya, akan mengalami dan merasakan hidup seperti pohon yang ditanam di tepi air.
Akar-akarnya merambat ke tepi batang air. Tidak takut panas terik atau tahun kering. Daunnya akan tetap hijau dan tidak berhenti menghasilkan buah (bnd. Yer. 17:8).
Undangan atau ajakan untuk bernyanyi dan bermazmur dan memuji TUHAN, Allah yang Mahakuasa dan Mahamurah, sudah dimulai pada awal Mazmur ini (147:1). Diulang dan ditegaskan lagi pada ayat 7, seperti pada ayat renungan hari ini.
BERNYANYI DAN BERMAZMUR BAGI TUHAN.
Bagaimana kita sebagai orang percaya dapat melakukannya dalam kehidupan keseharian kita?
Bagaimana sukacita memuji TUHAN itu dapat kita laksanakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari irama hidup harian kita?
Memuji TUHAN itu adalah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan dengan menyadari keberadaan kita. TUHAN layak dipuji. Kita pun harus memuji-Nya.
Pujian membawa keindahan rohani dan sukacita bagi umat TUHAN. Pujian mempersatukan umat, menyembuhkan batin. Pujian menyukakan hati TUHAN. Pujian dapat mengubah situasi dan keadaan.
Menyampaikan pujian kepada TUHAN, bernyanyi dan bermazmur bagi-Nya, kiranya menjadi aktivitas hidup orang beriman dan berpengharapan, yang hidup dalam kasih.
Bernyanyilah bagi TUHAN, bermazmurlah bagi Dia, Allah kita. Pujilah nama-Nya. HALELUYA, AMIN.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Pdt Martunas P. Manullang