Oleh: Stefanus Widananta
Tetapi Aku berkata kepadamu; kasihilah musuhmu fan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Matius 5;44
Mengasihi orang yang berbuat baik kepada kita, sangatlah mudah, namun mengasihi orang yang menyakiri kita, itu bukan hal yang mudah.
Melihat orang yang kita tidak sukai saja, kita enggan, bagaimana mungkin kita mengingatnya di dalam doa dan harus mengasihi dia?
Dalam masyarakat kita juga melihat dan mendengar, bagaimana orang-orang yang katanya beragama juga merusak dan melarang ibadah-ibadah yang gereja lakukan, belum lagi kita melihat tokoh-tokoh politik yang juga memakai sarana tempat ibadah untuk menebar kebencian.
Mungkin dalam doa, kita justru meminta Tuhan untuk menghukum mereka, kalau perlu melenyapkan mereka dan bukan malah mendoakan mereka.
Prinsip kekristenan berbeda dengan yang dunia ajarkan, firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita, Tuhan berkata, “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada berbuat demikian?”
Tidak ada yang istimewa, kalau kita mengasihi orang yang berbuat baik kepada kita.
Rasul Paulus mengatakan, “Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang”.
Secara manusiawi memang sulit sekali untuk mengasihi dan mendoakan orang yang berbuat jahat terhadap kita, namun Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan untuk kita lakukan.
Tuhan Yesus memberkati