Oleh: Herry Oktavianus.
Kitab Kisah Para Rasul menuliskan, bahwa di Anthiokialah *murid-murid Kristus pertama kali disebut Kristen* oleh orang-orang disekitarnya.
*”Kristen”* bukan sekedar cara hidup bersifat ritual keagamaan saja, tetapi menggambarkan sikap dan komitmen hidup nyata berdasarkan iman dan terwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai respons terhadap panggilan Kristus (Kerigma Injil Kristus).
Iman *Kristen* bukan dihasilkan dari suatu usaha manusia mendekatkan diri kepada Allah , akan tetapi *Kristen* merupakan Karya wujud Kasih karunia Allah terhadap setiap orang yang berkenan kepada-Nya melalui Yesus Kristus, dimana Allah hadir didalam sejarah hidup manusia sebagai suatu penyataan bahwa *ALLAH adalah KASIH*
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya.”(Efesus 2:8-10)
Kita harus bersaksi sebagai orang-orang yang menjadi *pengikut Yesus Kristus* sesuai dengan arti KRISTEN.
Pengikut Yesus Kristus juga digambarkan dalam kitab-kitab Perjanjian Baru dengan sebutan sebagai:
+ *Murid-murid Kristus*,
+ *Surat Kristus*,
+ *Tubuh Kristus*,
+ *Kawanan domba Allah* Bahkan kitab 1 Petrus 2 : 9 menuliskan:
*_”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:_”*
Apabila kita merenungkannya dengan sungguh-sungguh makna *KRISTEN*, maka betapa besar arti dan tanggungjawabnya bagi setiap orang yang mengaku diri sebagai Kristen.
*KRISTEN* adalah mereka yang disebut murid-murid Kristus sebagai orang-orang yang melandaskan DASAR dan TUJUAN hidupnya pada kehendak TUHAN yang tertulis dalam kitab:
*Matius 22:37-40:*
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
*Yohanes 13 : 34-35:*
“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
*Makna Kristen* inilah juga yang dikemukakan dalam kitab Matius 28:19-20, dimana dinyatakan bahwa setelah semua bangsa dijadikan murid-murid dan dibaptis lalu di tuliskan “ajarkanlah mereka melakukan apa yang kuajarkan kepadamu”.
Maksud dari *”apa yang Kujarkan”*,
ini adalah menyatakan perintah atau kehendak Tuhan yang dituliskan dalam Injil *Matius 22:37-40*, untuk *diajarkan* agar dapat *dilaksanakan* oleh mereka yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Matius 22:37-40 merupakan makna hakiki KRISTEN, yaitu: orang-orang yang mengikuti apa yang diajarkan dan diteladani Oleh Yesus Kristus Tuhan.
Yesus Kristus melukiskan sosok yang seluruh perjalanan hidupnya dari sejak dilahirkan sampai Dia kembali naik ke Sorga setelah melalui kematian dan kebangkitan-Nya, hidup sebagai “Anak manusia” yang berani berkorban menunjukkan komitmennya hidup mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.
Mengasihi bukan sekedar kata-kata
Mengasihi bukan merendahkan orang lain
Mengasihi bukan menghina dan menista
Mengasihi bukan menjelekkan kekurangan orang lain
Mengasihi bukan membenci dan mendendam
Mengasihi bukan bahagia di atas penderitaan orang lain
Mengasihi bukan berdiam diri melihat kesusahan sesamanya manusia
Mengasihi itu tidak pelit dan kikir.
Mengasihi merupakan sikap dan keberanian hati berkorban berbagi kebaikan tanpa pamrih apapun.
“Mengasihi Allah dan sesama manusia seperti diri sendiri adalah wujud *Iman Kristen.