Oleh: P. Adriyanto
“Betapa lebihnya darah Kristus yang oleh Roh yang kekal telah dipersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menciptakan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
*Ibrani 9:14*
Hati nurani dalam istilah *psychoanalytic* disebut “id”*atau *alam bawah sadar*.
Sesuai teori psikoanalisis tersebut otak/pikiran kita terdiri dari tiga bagian yakni *ego, super ego dan id.*
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk superior, di mana otak kita tersusun dari 30 miliar neutron lebih sehingga melebihi kemampuan teknologi super komputer. Namun sayangnya, manusia hanya mempergunakan sedikit saja kemampuan otak (maksimum 10%) terlebih kekuatan pikiran bawah sadar. Kekuatan otak adalah seperti gunung es (iceberg), di mana yang nampak di atas permukaan laut hanya bagian kecil saja, sedang bagian terbesar (90%) berada di bawah permukaan laut.
Apakah id/alam bawah sadar/hati nurani itu?
*bagian yang paling dalam dari unconscious mind yang menunjukkan kebutuhan alamiah manusia yang mendasar, seperti lapar, marah, sex dan kebutuhan untuk relax.*
Dalam bahasa non akademik yang sederhana, pikiran bawah sadar (id) adalah:
*Bagian pikiran manusia yang tidak disadari keberadaannya yang punya pengaruh sangat besar.*
Contoh pemikiran bawah sadar akan muncul bila kita bereaksi dalam menghadapi bahaya, yang tidak bisa kita ulangi lagi setelah itu. Contoh lain, bila iman kita berada di puncak dan tidak goyah, maka seperti Petrus yang bisa berjalan di atas air.
Kita bisa membangkitkan alam bawah sadar dengan meditasi, NLP, visualiasi posiitif, mempertajam intuisi, dll.
Namun, puji Tuhan, sebagai orang percaya, kita diberi Tuhan hati nurani/id yang merupakan pelita bagi kaki kita agar kita tidak tersesat tanpa kita harus meditasi, mempelajari NLP, dll.
Apabila kita telah bertobat dan dilahirkan kembali oleh Roh, maka hati nurani/alam bawah sadar/id kita akan semakin tajam dan muncul dengan dendirinya sehingga kita tidak melakukan perbuatan sia-sia.
Suara hati nurani kita adalah merupakan petunjuk bagi kita agar kita hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan.
Firman Tuhan mengatakan :
“Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
*2 Korintus 5:17*
Bila kita berada di dalam Kristus, maka roh kita yang akan berbicara yang selalu memberi petunjuk dalam perjalanan hidup kita sehingga kita tidak disesatkan oleh tipu daya iblis. Roh Tuhan yang tinggal di dalam kita akan menguatkan kita dari godaan kenikmatan duniawi yang berujung pada maut.
Amin.