TUHAN TETAP TUHAN YANG PEDULI
Jakarta, Suarakristen.com
Oleh Anugerah Tuhan Yesus, pada Minggu 23/7/2023, dilaksanakan Ibadah Minggu di GBI M-9 Gading Bukit Indah, Kelapa Gading, Jakarta Utara yang digembalakan oleh Bp. Pdt. Michael Halim.
Adapun Firman Tuhan disampaikan oleh Bp. Pdt. Assaf Imanuel yang mengambil Nast kotbah dari Yohanes 2:1-11.
Dalam penyampaian Kotbahnya “Belajar dari Perkawinan di Kana”
tiga (3) hal yang ditancapkan dalam Ber-Iman kepada Tuhan yang perlu dipahami oleh jemaat yaitu :
1.Tuhan tetap Tuhan yang Peduli
Berbicara konsistensi Allah yang disembah oleh orang percaya, dikatakannya bahwa Dia Tuhan yang tidak pernah berubah ; janji-Nya, setia-Nya, kasih-Nya. Terbukti dalam perkawinan di Kana, kehadiran Yesus dengan apa yang dialami/dirasakan pelayan “kehabisan anggur” (ayat 3). sesuatu yang sangat penting dalam pesta Yahudi, dan tentu saja akan membuat malu pemimpin pesta juga kedua mempelai. Namun dengan kehadiran Yesus sebagai Tuhan yang Mahakuasa “sanggup melakukan segala perkara menyatakan muzijatNya, sehingga kebingungan, rasa malu, ketidakberdayaan, Yesus menggantikan dengan sukacita, dan kebahagiaan yang luar biasa. Kitapun dalam segala masalah apapun yang kita hadapi tidak ada yang sukar bagi Tuhan, ketika Tuhan kita hadirkan dalam masalah kita, Dia mengerti dan peduli bahkan pasti menolong setiap mereka yang berharap serta sungguh-sungguh ber-Iman/percaya.pada-Nya.
2. Jangan Menjadi Kristen yang Kaku
“Seperti pelayan-pelayan yang disuruh untuk mengisi tempayan-tempayan yang kosong dengan air sampai penuh, (ayat 7) Kitapun harus mau bergerak atau bertindak tanpa membuat alasan tetapi “Taat” saja menuruti apa yang diperintahkan, dikehendaki Tuhan atas kita, sebagai milik-Nya, maka muzijat terjadi atas kita. Pokoknya “suka-sukanya Tuhan atas kita”, dan kita harus tetap mengalir sesuai maunya Tuhan.
3. Mau di Proses Tuhan
Proses memang tidak mudah semudah berbicara ; sakit, tidak enak, menderita. Kehabisan anggur di Kana adalah methode Tuhan memproses pelayan pesta khususnya supaya mereka dapat melihat kuasa Tuhan atas masalah yang mereka hadapi. Dengan percaya dan ketaatan pada suruhan atau perintah Tuhan tanpa membantah sehingga benar terjadi mereka rasakan ketika mereka mau mengisi keenam tempayan sampai penuh, hasilnya: Tuhan tidak tinggal diam dan memberi mereka jalan keluar, air berubah menjadi anggur yang baik (ayat 10) Kitapun dalam hidup mengiring Tuhan banyak mengalami hal-hal yang tidak enak bagi jasmani kita, akan tetapi itu adalah proses yang Tuhan berlakukan atas kita, jangan kita lari, kalau Tuhan Proses kita jangan sekali-sekali Protes karena itu demi kebaikan kita. Seperti bejana untuk dibuat jadi indah dan berguna oleh tukang penjunan (Yeremia 18:4).
Tuhan Yesus memberkati
(Fridris Jimson S )