Vaksin COVID-19 AstraZeneca, AZD1222, Secara Signifikan Meningkatkan Antibodi terhadap Omicron

0
473

Vaksin COVID-19 AstraZeneca, AZD1222, Secara Signifikan Meningkatkan Antibodi terhadap Omicron

 

Studi Universitas Oxford mendukung penggunaan AZD1222 sebagai booster dosis ketiga untuk melawan Omicron

 

Tingkat penetralan antibodi terhadap Omicron setelah booster dosis ketiga AZD1222 relatif mirip dengan tingkat yang dicapai setelah dua dosis terhadap varian Delta

 Jakarta, Suarakristen.com

Menurut data laboratorium baru,AZD1222 (ChAdOx1-S [Rekombinan]) AstraZeneca secara signifikan meningkatkan antibodi terhadap varian Omicron SARS-CoV-2 (B.1.1.529) setelah booster dosis ketiga.

Titer netralisasi untuk Omicron meningkat setelah booster dosis ketiga dengan AZD1222 dibandingkan titer setelah dosis kedua.1 Tingkat yang terlihat setelah booster dosis ketiga lebih tinggi daripada antibodi penetral yang ditemukan pada individu yang sebelumnya telah terinfeksi dan pulih secara alami dari COVID-19 (varian Alfa, Beta, Delta, dan galur asli).1 Sera yang diperoleh dari individu setelah satu bulan menerima vaksinasi booster dosis ketiga menetralkan varian Omicron ke tingkat yang secara umum serupa dengan yang diamati satu bulan setelah dosis kedua terhadap varian Delta.1 Dua dosis AZD1222 telah dikaitkan dengan perlindungan terhadap varian Delta di dalam studi dunia nyata.2,3

Studi dari Oxford ini menganalisis sampel darah yang diambil dari individu yang telah terinfeksi COVID-19; mereka yang telah divaksinasi dengan jadwal dua dosis dan booster dosis ketiga; dan mereka yang telah melaporkan infeksi sebelumnya dari varian COVID-19 lainnya yang menjadi perhatian. Penelitian ini melibatkan sampel dari 41 orang yang telah menerima tiga dosis AZD1222.1

Studi ini dilakukan secara independen oleh para peneliti di Universitas Oxford dan temuan-temuan tersebut telah diunggah online di bioRxiv pre print server.

Profesor Sir John Bell, Profesor Regius Ilmu Kedokteran di Universitas Oxford, Inggris dan salah satu peneliti yang terlibat dalam studi, mengatakan: “Sangat menggembirakan melihat bahwa AZD1222 memiliki potensi perlindungan terhadap Omicron setelah booster dosis ketiga. Hasil ini mendukung penggunaan booster dosis ketiga sebagai bagian dari strategi vaksinasi nasional, terutama untuk membatasi penyebaran varian yang menyebabkan kekhawatiran, termasuk Omicron.”

Baca juga  STMA Trisakti Gelar Wisuda XXXIII Lulusan Program Sarjana dan Program Diploma Tiga Tahun Akademik 2023/2024

Sir Mene Pangalos, Executive Vice President, R&D BioPharmaceuticals, AstraZeneca mengatakan: “Vaksin covid-19 AstraZeneca memainkan peran penting dalam program vaksinasi di seluruh dunia dan data ini memberi kami keyakinan bahwa vaksin ini harus diberikan sebagai booster dosis ketiga. Penting juga untuk melihat faktor di luar antibodi agar lebih memahami bagaimana vaksin ini memberikan perlindungan terhadap Omicron. Semakin kita memahami varian Omicron ini, kita semakin yakin bahwa respon sel T memberikan perlindungan jangka panjang terhadap rawat inap dan penyakit yang parah.”

Data studi laboratorium lain juga mendukung efek AZD1222 terhadap Omicron. Individu yang divaksinasi dengan dua dosis AZD1222 ternyata masih dapat mempertahankan aktivitas penetral terhadap Omicron, meski terllihat penurunan dibandingkan dengan strain asli.4 Dalam studi lainnya, AZD1222 telah terbukti memberikan respon sel T yang luas dan bertahan lama terhadap berbagai varian disamping respon antibodi, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap COVID-19.1,5-9

AstraZeneca terus mengumpulkan bukti dunia nyata untuk mengevaluasi efektivitas vaksin terhadap varian Omicron dengan kelompok akademis di Afrika selatan. AstraZeneca juga menganalisis sampel darah dari peserta uji klinis fase II/III untuk mengevaluasi aktivitas penetralan dari AZD1222 sebagai booster dosis ketiga terhadap Omicron dan vaksin COVID-19 generasi berikutnya, AZD2816 yang sedang diteliti,. Data dari studi ini diharapkan dapat diumumkan dalam waktu dekat. 

 

Data yang tersedia saat ini terhadap varian yang menjadi perhatian di luar Omicron, mendukung penggunaan dosis booster ketiga dengan AZD1222 sebagai bagian dari jadwal vaksinasi homolog ataupun heterolog.6,10

Sebuah sub analisis dari penelitian COV001 dan COV002 menunjukkan bahwa dosis ketiga AZD1222 yang diberikan setidaknya enam bulan setelah dosis kedua dapat meningkatkan tingkat antibodi enam kali lipat dan mempertahankan respon sel T.6 Dosis ketiga juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta dan Delta. Dalam percobaan, dosis ketiga AZD1222 juga menunjukkan reaktogenisitas yang lebih rendah dibanding dosis pertama.6

Baca juga  Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Bogor Gelar Seminar PPL (Program Profesi Lanjutan), Tema “Strategi Menghadapi SP2DK dan Pemeriksaan Pajak”

Selain itu, uji klinis COV-BOOST menunjukkan bahwa booster dosis ketiga AZD1222 dapat memicu respon imun yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol terhadap varian Delta dan galur asli setelah vaksinasi primer dengan AZD1222 atau vaksin mRNA BNT162b2.10

Catatan

 

Studi Universitas Oxford

Studi laboratorium Universitas Oxford menilai netralisasi terhadap Omicron dengan panel besar serum yang dikumpulkan dari individu yang terinfeksi dan sembuh ketika awal pandemi dan juga individu yang terinfeksi oleh varian Alpha, Beta, Gamma dan Delta, serta dari individu yang telah menerima tiga dosis AZD1222 atau vaksin mRNA BNT162b2. Secara total, sampel yang dianalisis adalah serum dari 41 individu yang telah menerima tiga dosis AZD1222, dan 20 individu yang telah menerima tiga dosis vaksin mRNA BNT162b2.1

 

AZD1222

AZD1222 (ChAdOx1-S [Rekombinan], sebelumnya AZD1222) diciptakan bersama oleh Universitas Oxford dan perusahaan spin-outnya, Vaccitech. Ini menggunakan vektor virus virus flu biasa (adenovirus) simpanse yang tidak bereplikasi dan berdasarkan versi yang dilemahkan serta tidak menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik protein spike virus SARS-CoV-2. Setelah vaksinasi, protein spike permukaan diproduksi, memicu sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika kemudian menginfeksi tubuh.

Vaksin ini telah diberikan izin edar bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 90 negara. Vaksin ini juga memiliki Daftar Penggunaan Darurat (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia, yang mempercepat jalur akses di hingga 142 negara melalui Fasilitas COVAX.

Di bawah perjanjian sub-lisensi dengan AstraZeneca, vaksin ini diproduksi dan dipasok oleh Serum Institute of India dengan nama COVISHIELD.

 

AstraZeneca

AstraZeneca (LSE/STO/Nasdaq: AZN) adalah perusahaan biofarmasi global yang berbasis sains dan berfokus pada penemuan, pengembangan, dan komersialisasi obat dengan resep, terutama untuk pengobatan penyakit Onkologi dan Biofarmasi, termasuk diantaranya Kardiovaskular, Ginjal dan Metabolisme, serta Pernapasan dan Imunologi. Berbasis di Cambridge, Inggris, AstraZeneca beroperasi di lebih dari 100 negara dan obat-obatan inovatifnya telah digunakan oleh jutaan pasien di seluruh dunia. Silakan kunjungi situs resmi www.astrazeneca.com dan ikuti juga AstraZeneca di Twitter @AstraZeneca.

Baca juga  DPD GAMKI JAWA BARAT Mengajak Masyarakat Hormati Hasil Rekapitulasi KPU

(Hotben)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here