Berjalanlah dengan Iman, Kasih dan Sukacita 

0
1246

Oleh: P. Adriyanto

*”Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.”*
*Filipi 4:4*

Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus hidup dan berjalan dengan iman yang bekerja atas dasar kasih. Firman juga mengingatkan bahwa kita harus juga bersukacita. Tuhan memberitahu kita bahwa sukacita adalah bagian dari hidup berkemenangan.

Ketahuilah bahwa sukacita akan memberi kekuatan kepada kita bila kita menghadapi kesulitan.
*”Lalu berkatalah ia kepada mereka. . . . karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu.”*
*Nihemia 8:11*

Sukacita bukanlah datang dari manusia, tapi merupakan benih dari Roh.
*”Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelembutan, penguasaan diri.”*
*Galatia 5:22~23*

Sukacita yang ditawarkan oleh dunia bukan saja bersifat sementara, tapi seringkali akan berakhir dengan kekecewaan dan depresi. Oleh sebab itu, tetaplah bersukacita di dalam Tuhan baik dalam keadaan suka maupun duka. Kita tetap beryukur kepada Tuhan seperti yang diucapkan oleh nabi Habakuk di bawah ini:
*”Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorai di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”*
*Habakuk 3:17~18*

Bagi kita orang percaya, tidaklah sulit untuk bersekacita di tengah-tengah masalah dan penderitaan karena Roh Kudus ada di dalam diri kita.

Firman juga mengingatkan:
*”Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.”*
*Amsal 24:10*

Sebaliknya hati yang gembira adalah obat yang manjur:
*”Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”*
*Amsal 17:22*

Orang yang memiliki sukacita spiritual di dalam Tuhan, akan memiliki kebahagiaan yang abadi.

Kita juga harus saling mengasihi.
*”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga aku telah mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasih-Ku,* *seperti Aku menuruti*
*perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.* *Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”*
*Yohanes 15:9~11*

Kita akan memiliki sukacita bila kita saling mengasihi sehingga apapun yang dikatakan dan diperbuat iblis tidak akan merampas kemenangan kita untuk selalu bersukacita.
Amin.