Oleh: Pdt Martunas P Manullang.
Selamat siang dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
Inilah inti ayat renungan hari ini, yang tertulis pada Efesus 2:17: ” Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”.
Judul dari perikop Efesus 2:11-21 adalah “dipersatukan di dalam Kristus”.
Pada ayat 13-14 jelas sekali kita baca: ” Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan”.
Dan sebagai lanjutan ayat 17 yang menjadi ayat renungan hari ini, pada ayat 18 kita baca: “karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa”.
Sebagaimana kita ketahui, dalam Efesus pasal 2 ini telah dijelaskan bahwa hidup ini adalah karunia Allah.
Demikian pula segala sesuatu yang kita terima dan alami, hingga saat ini, tidak terlepas dari karunia Allah.
Kedatangan Yesus ke dunia, kelahiran, pelayanan, kematian dan kebangkitan-Nya adalah karena kasih karunia Allah kepada kita, umat manusia di dunia.
Mengapa?
Karena melalui apa yang dilakukan oleh Yesus, pengorbanan-Nya di kayu salib, merubah jalan hidup kita: dari kematian kepada kebangkitan dan kehidupan, dari perhambaan dosa dan keinginan dunia kepada kemerdekaan sejati, dari liang kubur kepada takhta kemenangan, dari pemisahan kepada pendamaian dan persatuan.
Ayat renungan hari ini mau menjelaskan, bahwa di dalam Yesus Kristus, tidak ada lagi pemisahan antara bangsa Yahudi dengan non-Yahudi.
Pokoknya, bagi orang yang sudah menerima Yesus Kristus dan percaya kepada-Nya, semua telah dipersatukan dan didamaikan. Tembok-tembok pemisah sudah disingkirkan, bahkan dihancurkan.
Mengapa?
Karena setiap orang yang percaya, bahkan seluruh orang percaya telah dipersatukan di dalam Dia.
Artinya, orang-orang percaya telah menjadi anggota dari satu tubuh yang sama, yaitu tubuh Kristus atau persekutuan yang baru di dalam Kristus.
Karena kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini adalah untuk memberitakan dan membawa “damai sejahtera” kepada semua orang, siapa pun dia. Apa suku bangsanya, apa agamanya, apa bahasanya, bagaimana adat istiadatnya; bagi mereka ini semua tersedia damai sejahtera dan ikatan kasih yang mempersatukan. Yang “jauh” dan yang “dekat” semua dijangkau dan dipersatukan, diperdamaikan.
Oleh damai sejahtera yang telah kita terima itulah, dalam kasih yang telah kita terima itulah, dan dalam persekutuan atau persatuan yang telah kita kita alami dan rasakan itulah, satu iman, satu baptisan, satu perjamuan, kita, antara satu dengan yang lain dapat berkata (dan bersaksi) : “DALAM YESUS KITA BERSAUDARA”.
Di dalam persekutuan dan kasih inilah, benar-benar kita merasakan “damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran”. Itulah “damai sejahtera yang menjangkau semua orang”.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Pdt Martunas P Manullang.