Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak
Efesus 2:17
Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”
Tak ada satupun orang di dunia in yang tidak mendambakan dan menginginkan damai sejahtera. Damai sejahtera itu adalah kebersamaan yang saling mengasihi antara satu dengan yang lain.
Jika kebersamaan itu tercipta, maka lahirlah sebuah kekuatan yang indah karena satu dengan yang lain saling peduli dan saling menolong. Namun demikian justru yang terjadi sering kali adalah perpecahan dan bukan kebersamaan, bahkan yang menyedihkan perpecahan itu terjadi dikarenakan orang dalam sendiri, bukan dari luar.
Itulah yang terjadi di antara jemaat yang ada di Efesus, mereka terpecah sehingga kebersamaan yang tadinya nampak indah berubah menjadi perpecahan yang melehirkan ketidakharmonisan diantara orang Kristen Yahudi dan Non Yahudi. Pauluspun dalam nats hari ini mengirimkan Surat penggembalaannya kepada jemaat di Efesus, agar tidak terpecah dan harus menjunjung perdamaian, karena Yesus sendiri di dalam pelayanannya justru memberitakan damai sejahtera.
Untuk itu tidak boleh ada yang menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain, seperti jemaat di Efesus, orang Kristen Yahudi merasa sombong karena mereka menganggap umat pilihan Allah dan mereka mengklaim sangat setia dan tunduk kepada Taurat Tuhan. Sementara itu dipihak lain orang Kristen Non Yahudi yang merasa hanyalah hasil cangkokan dan bukan umat pilihan, merekapun merasa direndahkan, sehingga muncul ketidakharmonisan.
Jika orang kristen Yahudi merasa dirinya lebih dekat dengan Allah dan orang Kristen non Yahudi merasa dirinya jauh dari Allah, maka Paulus menegaskan dalam suratnya kepada jemaat di Efesus: Tetapi di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu jauh merasa sudah menjadi dekat oleh darah Kristus.
Darah yang tercurah dari Kematian Yesus Kristus telah membersihkan manusia dari dosa-dosanya serta membuat mereka yang jauh menjadi dekat. Kematian Yesus telah menumbuhkan damai sejahtera di muka bumi.
Pilar dan tembok pemisah yang ada di tengah kehidupan manusia sesungguhnya telah dirobohkan dan dihancurkan melalui kematian Yesus. Manusia tidak lagi ditentukan oleh ketaatannya kepada Hukum Taurat untuk beroleh kehidupan karena itupun telah ikut dimusnahkan lewat kematian Kristus.
Semua manusia sama-sama telah mendapatkan perdamaian didalam Yesus Kristus, diperdamaikan untuk bersatu di dalam Kristus yang membawa damai sejahtera itu. Ingatlah, Kematian Kristus telah mempersatukan semua golongan baik Yahudi maupun maupun Non Yahudi. Kita adalah satu dan telah menjadi anggota-anggota keluarga besar Allah.
Kita sudah disatukan lewat Kematian Kristus, kita sudah menjadi satu tubuh, satu keluarga di dalam Kristus, mari kita pelihara damai sejahtera di dalam kebersamaan kita itu. Ayuk kita bersatu, jika ada perbedaan yang menghambat kesatuan diantara kita, tengoklah Salib Kristus yang telah menghancurkan roh jahat di dalam hidup manusia, itulah Kerinduan Yesus ingin melihat umat-Nya bersatu.
Jangan biarkan bibit kejahatan atau bibit ketidakbaikan tumbuh di dalam hidupmu, karena itu akan menghambat langkah hidupmu untuk bersatu dengan orang lain. Mari memunculkan damai sejahtera dalam kebersamaan kita karena itulah yang diinginkan Allah, amen.
SELAMAT PAGI
DAN
SELAMAT BERAKTIFITAS
(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Jkt)