Ratapan 3:22-23
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi, besar kesetian-Mu !
Kitab ratapan adalah kitab yg memuat uraian kepedihan, penderitaan, dan kehancuran hati orang-orang yg merasa ditinggalkan Tuhan. Kitab ini berisi syair yg meratapi jatuhnya Yerusalem ke tangan Babel dan kehancurannya. Kota kecil itu harus menerima murka Allah dan menjadi kota yg ditinggalkan. Dituliskan bahwa Tuhan menghukum Yerusalem dalam kemarahan yg menyala-nyala. Namun dlm kitab ratapan, penulis juga menyelipkan peneguhan dan penghiburan yg menjadi kekuatan dalam menjalani penderitaan tersebut. Dalam pasal 3 dituliskan bahwa kasih setia Tuhan tak berkesudahan, ada harapan akan masa depan yg cerah, dan keyakinan bahwa ia akan mengangkat umat-Nya dari penderitaan tersebut.
Sama seperti kitab ratapan, kehidupan kita juga sering dipenihi dengan penderitaan dan masa dimana kita merasa Tuhan telah memurkai kita. Namun dalam setiao pergumulan, Tuhan selalu menyediakan penghiburan dan pengharapan. Tuhan tidak ingin menghukum kita dalam penderitaan, Ia ingin agar kita memeriksa hidup kita yg tidak berkenan dihadapan-Nya dan berpaling kepada-Nya. Ia memberi kita kesempatan utk menikmati kembali kasih-Nya yg tak berkesudahan. Tuhan hanya ingin kita tinggal dekat dengan-Nya dan percaya kepada-Nya. “Tuhan adalah baik bagi orang yg berharap kepada-Nya, bagi jiwa yg mencari Dia (Ratapan 3:25)”.
Ada satu pribadi yg tak pernah berhenti mengasihi kita walau bagaimana pun keadaan kita. Dia menjanjikan sukacita yg baru, Dia menyediakan hari baru yg lebih cerah. Tuhan berada dekat dengan kita, sehingga apapun yg sedang kita jalani dan pergumulkan, kita dapat berbagi dengan-Nya. “Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia (Rat 3:31-33)”. Pertolongan Tuhan selalu nyata dan tak berkesudahan kasih setia-Nya, alamilah setiap hari dan imanilah setiap saat. Bahkan sampai dunia ini usai, kasih Tuhan tetap untuk selama-lamanya.