Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak
(Matius 5:9)
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Semua orang pasti ingin memperoleh damai di dalam hidupnya, walau tidak semua orang mau menjadi pembawa damai. Damai itu berarti shalom (damai sejahetra), yang berarti tenang, tidak ribut, tidak ada kejahatan, tidak ada kepura-puraan.
Damai itu selalu dirasakan menyenangkan hati karena segala sesuatu yang dilakukan bertujuan untuk kebaikan bersama. Jadi damai itu bisa juga diartikan efek dari hasil kebaikan.
Umumnya setiap kita bertemu dengan orang lain untuk pertama kali pada hari itu, kita berjabat tangan (salaman), artinya kita ingin mengatakan semoga ada damai dan sukacita pada saat bertemu. Jika kita sudah bersalaman, maka kita berkeinginan untuk merasakan damai pada pertemuan itu, berarti tidak boleh ada percakapan bohong, kebencian, gosip. Percakapan (pertemuan) melulu hanya untuk menyenangkan hati tanpa ada unsur ketidakbaikan.
Jika dikatakan membawa damai berarti kita selalu berniat hanya untuk berbuat kebaikan bagi sesama. Membawa damai berarti juga rela berkorban menahan diri walau harus menderita, yang penting tidak tercipta keributan.
Orang yang membawa damai cenderung mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan diri sendiri. Orang yang membawa damai harus berani mengambil keputusan dalam situasi sulit apapun, agar tidak terjerat dalam lingkaran kesulitan yang tidak berkesudahan.
Orang yang mau membawa damai juga adalah orang yang selalu pro aktif untuk melakukan hal yang baik serta selalu menyelesaikan setiap masalah atau persoalan yang ada. Membawa damai juga berarti tidak berkecil hati pada saat orang lain tidak menghargai apa yang dilakukan walau yang dilakukan penuh dengan perjuangan keras.
Membawa damai juga adalah orang yang selalu setia kepada Firman Allah dan membuatnya sebagai landasan hidup walau banyak menghadapi tantangan hidup. Orang yang membawa damai juga adalah yang berani menghadapi semua persoalan dan kesulitan yang ada tanpa pernah berniat untuk menghindar apalagi lari dan meninggalkan kesulitan yang ada.
Orang yang mau membawa damai akan disebut anak-anak Allah, mengapa? Karena yang dilakukan oleh orang yang mau membawa damai adalah apa yang diinginkan oleh Allah, atau dengan kata lain mereka hanya melaksanakan apa yang diperintahkan Allah.
Itulah sebabnya Yesus mengatakan berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Libatkanlah selalu Allah di dalam setiap tingkah lakumu, maka sebutan anak-anak Allah akan menjadi milikmu, amen.
SELAMAT PAGI DAN SELAMAT BERAKTIFITAS
(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Jkt)