Janganlah Saling Menghakimi

0
1710

Oleh:  Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

Roma 14:13, Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!.

Sebuah pelanggaran yang terjadi disebuah kelompok apabila seorang anggota tidak menaati peraturan dan aturan yang telah ada. Aturan dalam sebuah kelompok berfungsi untuk mengarahkan semua anggota kepada satu tujuan. Tetapi dibeberapa kelompok, katakan saja adat yang diwarisi oleh beberapa kelompok sudah lebih dominan dibandingkan dengan kebenaran yang sewajarnya. Kebenaran yang sewajarnya ini belum lagi dibandingkan dengan kebenaran firman Allah akan peraturan adat istiadat sebuah kelompok. Salah satu contoh kasus yang paling sering kita alami adalah masalah waktu makan siang di sebuah acara adat pernikahan. Dibeberapa daerah ada yang makan pukul 14.00 wib, dibeberapa daerah lain ada yang lewat dari pukul 14.00 wib. Hal ini menggambarkan bahwa keutamaan adat lebih besar dibandingkan kenyamanan para undangan yang datang untuk tetap bertahan. Ini adalah contoh kecil dari beberapa yang kita bisa teliti dan lihat secara langsung.

Paulus juga melihat akan hal yang sama pada kebiasaan umat Allah yaitu bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi ini memiliki kelompok yang masih lemah imannya untuk mengikut Yesus Kristus tetapi taat kepada adat. Sebaliknya ada yang kuat imannya mengikut Yesus tetapi masih mau menghakimi temannya yang lemah imannya. Disini Paulus lebih mendukung orang yang kuat imannya dengan catatan:  Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! Saling menghakimi, maksudnya adalah ketika mereka melihat  yang lain lebih lemah mengikut Yesus bukan berarti dijadikan sebagai subjek untuk dihakimi. Mereka adalah orang yang lemah yang harus didukung bukan sebaliknya. Paulus menekankan agar sesama mereka tidak menjadi batu sandungan antara satu dengan yang lainnya. Dukungan moral terhadap sesama mereka sangat bermanfaat dan berguna agar hidup saling mengasihi bukan menghakimi. Menilai temannya dan menciptakan sesuatu pengertian atas penglihatan itu akan dapat menimbulkan sebuah nilai yang berdasar pikiran sepihak. Paulus mengajak untuk tidak menjadi batu sandungan bagi yang lemah imannya kepada Allah.

Saudaraku kekasih, di dalam kehidupan kita saat ini ada juga yang telah beranggapan bahwa imannya lebih kuat dari yang lain. Bila demikian keyakinan kita, maka kita harus bersyukur. Sebab perbuatan yang kuat Iman akan terbukti dan teruji di kegiatan setiap harinya. Tetapi, bukan berarti yang kuat Imannya tidak mempunyai tantangan dan hambatan di dalam hidup. Salab satu pelajaran yang berharga pada saat ini adalah Paulus menegur mereka yang kuat imannya tidak menghakimi saudaranya yang lemah imannya. Apalagi menjadi batu sandungan bagi mereka. Kita diharapkan untuk tetap kuat beriman kepada Allah tanpa harus melihat kekurangan orang lain menurut pikiran kita, bahkan tidak dibenarkan untuk menjadikan iman kita sebagai ukuran orang lain beriman kepada Allah. Marilah kita membiarkan Allah menilai semua yang kita lakukan, sebab hanya Allah saja yang mempunyai penilaian yang adil dan jujur. Sekali lagi marilah kita mendukung teman-teman kita agar lebih kokoh beriman kepada Allah bukan menghakimi mereka yang lemah. Kita menjadi teladan bukan menjadi batu sandungan. Amin

HAPPY DAY

Selamat beraktivitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here