Oleh: Pdt Martunas P. Manullang
Selamat malam dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
MENGETAHUI, MENERIMA DAN HIDUP DALAM KEBENARAN.
Inilah yang dicakup dalam ayat renungan hari ini, tertulis pada Yohanes 8: 32: “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”.
Sebelumnya, pada ayat 31 ditulis: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku kamu benar-benar adalah murid-Ku”.
Atau juga, dari ayat 30 sudah mengindikasikan bukan hanya perkataan Yesus adalah kebenaran, tetapi penerimaan terhadap Yesus sendiri dan melakukan yang dikatakan-Nya adalah hidup dalam kebenaran.
Itulah sebabnya, banyak orang yang mendengarnya menjadi “percaya” dalam arti baru pada tahap “pengetahuan” tetapi belum memiliki komitmen yang sungguh untuk menerimanya dan hidup ( tinggal ) di dalamnya.
Mereka masih harus melangkah lagi ke satu hal yang baru, yaitu “memercayakan diri dan hidup hanya kepada Yesus”.
Di sanalah terbukti bahwa kebenaran itu memerdekakan.
Mereka tidak boleh hanya berpedoman kepada keyakinan diri bahwa mereka adalah keturunan Abraham (secara biologis), sebab hal ini akan membuat mereka tetap terasing dari Allah.
Tetapi pada saat mereka (dan kita) menerima Yesus dan melakukan perkataan-Nya atau tinggal di dalam firman -Nya, maka mereka benar-benar menjadi anak-anak Allah dan memiliki hubungan yang baru dengan Allah.
Yesuslah yang membukakan pintu itu bagi mereka menjadi anak-anak Allah, dan sekaligus menjadi anggota keluarga Allah.
Apa artinya menjadi anggota keluarga Allah? Hidup dalam kasih.
Apa tandanya hidup dalam kasih?
Hidup dalam pengampunan satu thdp ysng lain, hidup dalam penerimaan satu dengan yang lain dan hidup dalam damai atau perdamaian antara satu dengan yang lain.
Bahasa lainnya adalah menanggalkan, meninggalkan, membuang dan menjauhkan diri dari “saling membenci dan saling mendustai”, termasuk “iri hati, kedengkian, cemburu, hasrat untuk membunuh” dan banyak lagi hal-hal yang semuanya diakubatkan oleh perbudakan dosa.
Menerima kebenaran dan hidup di dalamnya akan membawa kemerdekaan bagi setiap orang yang menjadi anggota keluarga Allah, yang hidup saling mengasihi, menerima, memaafkan dan mengampuni.
Masuk dalam suatu persekutuan yang setiap hari menerima kebenaran ( Firman Tuhan) dan tinggal (hidup) di dalamnya.
Menjadi orang Kristen (menjadi Kristen) berarti hidup dalam memercayakan diri sepenuhnya pada Yesus, Sang Kebenaran, yang diutus oleh Allah ke dunia ini, berada di antara dan bersama manusia, untuk membebaskan atau memsrdekakan manusia dari perhambaan atau perbudakan dosa, Iblis dan maut.
Sebagai orang yang sudah dimerdekakan dari kuasa-kuasa itu, marilah kita hidup dalam hukum yang baru, yaitu hukum kasih, semakin, mengasihi Allah dan semakin mengasihi sesama manusia. Ini yang kita perlu buktikan dalam kehidupan keseharian kita.
Marilah kita mulai dan lanjutkan di tempat kita masing-masing, dari diri sendiri, keluarga, orang lain, di mana kita hidup dalam relasi, persentuhan atau persekutuan setiap harinya.
Selamat beraktuviras di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Pdt Martunas P. Manullang