Kuat Menghadapi Tekanan Hidup

0
1753

 

 

*LIFE PRESSURE*

_Culinarians Day!_

By: GC – July 25, 2018

 

Berkerja di dapur bukanlah sebuah pekerjaan yang menyenangkan. Tekanannya sangat tinggi terutama bagi Chef yang harus memasak makanan dalam tempo cepat, cermat dan akurat.

 

Bagaimana jika ia memasaknya terlalu lama? Bisa jadi makanannya kering atau kelembekan atau gosong. Keasinan dikit masalah, terlalu manis bermasalah. Ada yang tidak mau pakai lada, ada yang tidak mau pakai vetsin / micin ada yang tidak mau pakai sayur, cabai dll. Begitu banyak tuntutannya. Kalau satu orang yang meminta itu masih mudah, namun kalau banyak orang yang minta secara bersamaan hal itu akan menjadi tantangan besar. Keingingan Pelanggan itu merupakan tekanan besar untuk para Chef.

 

Lalu… jika Chef itu membuat masakan yang sempurna, apakah ada pelanggan yang kepikiran untuk menitipkan pesan kepada pelayan: “Tolong sampaikan kepada Chef yang memasak makanan saya: Makanan hari ini luar biasa, enak sekali. Saya suka sekali, terima kasih.” Sepertinya hal itu jarang sekali terjadi di Indonesia. Mungkin bisa dimulai dari kita?

 

Yang ada adalah jika makanan yang dipesan tidak sesuai dengan keinginannya. Mereka bahkan tidak segan-segan untuk meminta agar makanannya diganti dengan yang baru yang dimasak dengan benar. Jika ini terjadi, bisa jadi kerugian akan ditanggung oleh Sang Chef. Bahkan tidak segan-segan mereka memaki karena makanan yang dipesannya tidak sesuai dengan order mereka.

 

Membahas tentang seorang Chef, maka kita pasti mengenal Gordon Ramsay bukan?

 

Gordon Ramsay lahir di tahun 1966 di skotlandia. Ia adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Ayahnya adalah seorang pemabuk yang sangat kasar dan kejam. Di masa kecilnya ia harus berpindah-pindah rumah mengikuti ayahnya yang bekerja serabutan. Tidak kurang dari 17 kali ia harus berpindah-pindah. Sehingga ia tidak bisa mengenyam Pendidikan formalnya hingga tuntas. Satu-satunya Pendidikannya didapatkan dari Ibunya yang merupakan seorang tukang masak yang handal yang bekerja di restoran di siang hari dan bekerja sebagai perawat di malam hari.

 

Di tahun 1981, ia masuk klub sepak bola di Skotlandia yang merupakan klub paling terkenal di seluruh skotlandia. Namun ia mendapat cedera lutut yang menyebabkan kerusakan permanen yang mengkandaskan mimpinya sebagai pemain sepak bola. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengabdikan dirinya untuk memasak.

 

Di tahun 1986, ia sebenarnya sudah berhasil menjadi sous-chef sebuah restoran. Namun kembali mimpinya itu kandas, karena hubungannya dengan istri pemilik restoran terbongkar. Ia pun akhirnya memutuskan untuk migrasi dan mencari pekerjaan di London. Disinilah dia bertemu dengan chef-chef kelas dunia yang mendapat bintang Michelin seperti Marco Pierre White, Albert roux dan Guy Savoy di Paris. Ia beruntung bisa bekerja di bawah arahan mereka. Pengalaman inilah yang membuatnya terkenal dengan quotenya: _“If you want to become a Great Chef, you have to work with GREAT CHEFs. And that’s exactly what I did.”_

 

Chef Gordon Ramsay akhirnya menjadi terkenal dan berhasil membangun bisnis restoran yang tersebar di seluruh dunia. Restorannya ada di UK, USA, France, South Africa, Sardinia, Italy dan Czech Republic. Namun apa yang terjadi dith. 2010 ketika resesi melanda Amerika. Profits Gordon Ramsay Holdings Limited jatuh 90%. Perusahaannya punya hutang 30 Juta USD. Tekanannya bertambah besar karena pemegang saham perusahaannya yang agak besar adalah ayah mertuanya. Yang terus menerus menyalahkannya keputusan-keputusannya di perusahaannya.

 

Ia pun akhirnya memutuskan untuk membeli 30% saham milik ayah mertuanya sehingga ia memiliki 100% perusahaannya yang kemudian menjual 50% sahamnya ke produksi televisi bernama: One Potato Two Poteto yang membuatnya terkenal dengan Hell’s Kitchen.

 

Di th. 2016, Chef Gordon Ramsay berhasil masuk Forbes magazines sebagai selebriti dengan bayaran tertinggi ke 34 dari 100 selebriti dunia. Restoran-restorannya berhasil membukukan profit sejumlah 150 juta USD di tahun itu.

 

Di dalam hidup ini akan banyak tekanan yang datang pada kita. Mari kita belajar bagaimana Chef Ramsey mengatasi semuanya itu….

 

1. *Hidup itu adalah pilihan.* Sekalipun tekanan hidupnya sangat kuat…. Tapi Gordon tetap memilih untuk menjauhkan diri dari alkohol dan Heroin, Padahal dia tinggal dilingkungan orang yang mencandu alkohol dan Heroin bahkan adiknya Ronnie meninggal overdosis Heroin.

 

2. *Jangan pernah patah semangat.* Ketika dia terkena bencana seperti lututnya yang cedera, kegagalan dalam berbagai usahanya. Tekanan demi tekanan hidup yang diterimanya… Dia tetap tidak patah semangat dan terus mencari jalan untuk bisa berhasil. 

 

3. Kemarahan itu tidak akan pernah mendatangkan kebaikan. Barangkali kita melihat Hell’s Kitchen sebagai tonggak kesuksesan Gordon. Akan tetapi ia malahan melihat hal itu dalam kacamata yang berbeda. Ia pernah berkata: “Ya, saya sangat menyesal sekali telah berperilaku dengan penuh kemarahan seperti itu. Ibu saya tidak dapat pergi berbelanja selama 6 bulan, karena banyak orang yang bersimpati dengan para Chef yang terkena masalah di Hell’s Kitchen tersebut. Jadi ketika tekanan begitu besar…. Tetaplah kepala dingin…

 

4. Hiduplah dengan cara sederhana. Saat ini dengan 3 Michelin Stars, 35 restoran dan 1.500 staff di seluruh dunia dan memiliki berbagai jenis dan merk mobil mewah. Saya merindukan untuk kembali ke dasar dimana saya hanya hidup dengan keluarga hanya dengan 100 USD per minggu. Oleh karena itulah ia shooting “Gordon’s great escape” di Asia. Yang mana dia lari dari tekanan hidup sebagai seorang selebriti Hollywood yang begitu rumit, ke kehidupan yang sederhana. 

 

_”The pressure on young chefs today is far greater than ever before in terms of social skills, marketing skills, cooking skills, personality and, more importantly, delivering on the plate. So you need to be strong. Physically fit. So my chefs get weighed every time they come into the kitchen.”_ – Gordon Ramsay

 

Tulisan ini saya hadiahkan untuk para sahabat saya yang bekerja didunia kuliner….

 

Have a GREAT Day! GC

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here