SEMAKIN KAYA ATAU MISKIN? 

0
2749

Oleh: Pdt Martunas P.Manullang. – Selamat malam dan salam damai sejahtera bagi kita semua.

SEMAKIN KAYA ATAU MISKIN?

Ini satu pernyataan yang perlu diketahui oleh setiap orang dari ayat renungan hari ini. Amsal 13:11: “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa yang mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya”.

Pada Amsal 13 ini kita temukan beberapa nasihat tentang hidup bijaksana. Misalnya dengan : Mendengarkan nasihat, menerima pangajaran (1,10), berdisiplin (24),  bersahabat dengan orang-orang bijak (20) dan terbuka pada Firman Tuhan (13).

Atau nasihat tentang kekayaan, berhubungan dengan: Rajin bekerja (4), tidak memperoleh kekayaan dengan cara yang curang (11), jangan pernah berlagak dengan kekayaan (7), dan kekayaan dapat membuat seseorang terancam dan tidak nyaman hidupnya (8).

Tentang kekayaan, satu hal yang selalu menjadi pertanyaan adalah “cara memperolehnya”. Dari jalan yang benar atau dengan jalan yang salah?

Menurut ayat renungan hari ini jelas sekali diperingatkan  “harta yang cepat diperoleh akan berkurang”.

Ini berarti, di satu sisi, tidak ada “cara cepat menjadi kaya”. Di lain sisi, kalau itu ada, kita harus menjauhinya. Mengapa?

Karena kita tahu akibatnya justru sebaliknya, yaitu : “cara cepat menjadi miskin”, “cara cepat mengurangi/menurunkan harta kekayaan”. Untuk hal ini, tidak berlaku lagi prinsip “mencoba tak mengapa”.

Atau dengan bahasa sederhana, hati-hatilah, bagi siapa saja yang memiliki cita-cita untuk cepat kaya atau memperoleh banyak harta, jauhi dan tinggalkanlah itu.  Mengapa karena sudah pasti yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu: “cara cepat untuk menghilangkan harta kekayaan”.

Di sinilah, kita menjadi perlu mengingat peringatan dari Rasul Paulus, dalam 1 Timotius 6:9: “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan”.

Maka pesan dari renungan hari ini, menguatkan komitmen kita untuk hidup secara bijaksana, termasuk dalam hal tidak memusatkan diri pada hal-hal duniawi (harta dan kekayaan duniawi). Jangan terlalu menghiraukan apakah hidup kita semakin miskin atau semakin kaya. Jauh lebih bijaksana, kalau kita memikirkan, apakah hidup kita ini semakin dekat dengan Allah. Semakin mengandalkan Allah dan semakun berharap kepada-Nya dalam segala hal.

Jadi, marilah untuk tetap fokus dan berharap hanya kepada Allah, “yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati” (1Tim.6:17b). Dialah sumber hidup kita, dan sumber segala yang kita butuhkan dan perlukan dalam hidup ini. Dialah kekuatan, harapan dan kehidupan bagi kita.

Marilah kita mensyukuri dan menikmati serta menjalani kehidupan ini sebagai pemberian atau anugerah dari Allah.

Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Pdt Martunas P.Manullang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here