Oleh: Stefanus Widananta
Aku tahu segala pekerjaanmu; engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati.
Wahyu 3:1b
Tidak sedikit orang yang terjebak dengan kegiatan gereja yang sebenarnya tidak memuliakan Bapa di sorga
Tidak sedikit ibadah yang diubah menjadi entertainmen, panggung hiburan, Injil menjadi komoditas bisnis, membuka gereja untuk meraup keuntungan, lalu dengan lantang berkata bahwa kita diberkati Tuhan
Banyak yang mengatakan bahwa gereja Tuhan sedang mengalami kebangkitan yang luar biasa sekarang ini, namun sebenarnya kita harus melakukan introspeksi, jangan-jangan sebenarnya gereja sepertinya hidup, padahal mati
“Aku tahu segala pekerjaanmu”, kata Tuhan, itu menandakan bahwa jemaat di Sardis penuh dengan kegiatan dan kesibukan, yang rutin maupun yang spesial
Namun, kita perlu menyadari bahwa kualitas sebuah gereja tidak bisa diukur hanya dari jumlah kegiatan atau jumlah jemaatnya
Dalam khotbah, “Sardis, hidup padahal mati”, dikatakan bahwa gereja yang hidup dan penuh vitalitas, selalu berada di bawah serangan dan tekanan, tidak aman-aman saja
Firman Tuhan mengatakan, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu, karena secara demikian juga nenek-moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu”
Melakukan banyak kegiatan gerejawi adalah baik dan perlu, namun jangan sampai Tuhan menegur kita seperti Dia menegur jemaat di Sardis, “engkau dikatakan hidup, padahal mati”, aktifitas pelayanan kita memang banyak, namun secara rohani kita mati, tidak bertumbuh, tidak ada kehidupan
Makanya tidak heran kalau gereja bertambah penuh, namun dipenuhi oleh bayi-bayi rohani, yang tidak bertumbuh menjadi dewasa dalam iman
Jangan sampai kegiatan pelayanan kita tidak diimbangi dengan pertumbuhan iman kita dan jangan sampai juga aktifitas pelayanan kita justru tidak menyenangkan hati Tuhan
Tuhan Yesus memberkati