Biarkan Tuhan Pimpin Hidupmu

0
2659

Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi

1 Timotius 6:2b-10
(2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. (3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, (4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, (5) percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. (6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (7) Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

‘Ku tak membawa apa pun juga
saat ku datang ke dunia
‘Ku tinggal semua pada akhirnya
saat ku kembali ke surga ………..

Penggalan bait di atas adalah untaian kata-kata sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Nikita. Kata-kata ini sederhana, tapi arti dari penggalan kata-kata ini sangat dalam. Kata-kata dalam lagu itu kalau boleh diartikan seperti ini: saat lahir, manusia tidak membawa apapun ke dalam dunia ini, semua yang dialami dan didapat di dunia ini juga adalah sebuah titipan dari Tuhan; dan setelah meninggal, manusia tidak dapat membawa apapun ke surga.

Sungguh sesuatu yang tragis, namun sekaligus merupakan teguran yang keras bagi orang percaya. Mengapa? Karena orang yang sudah tahu dan mengenal Yesus Tuhan, harus selalu ingat akan hal itu, bahwa yang Empunya segalanya dalam hidup ini, bukan manusia, yang dapat memberikan segalanya dalam hidup ini, bukan manusia, tapi Tuhan. Karena itu, Paulus memberikan penegasan ini kepada Timotius di mana dia harus selalu mengajarkan dan menasehati semua orang percaya yang dia temui dan dia layani dalam hidup ini, dengan selalu teguh dalam iman kepada Yesus Kristus. Ya, selalu teguh dalam iman kepada Yesus Kristus, sebab, jika kuat dalam iman, maka apapun ajaran, hasutan, godaan dunia ini, tidak akan pernah membuat mereka goyah.

Disini, Paulus juga membuka wawasan orang percaya lewat Timotius dengan mengatakan beberapa hal :
Ada orang yang akan datang dengan mengajarkan ajaran-ajaran lain, yang beda dari apa yang Yesus ajarkan, bahkan orang ini adalah tipe orang yang sombong, yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. Penyakit atau kalau boleh dikatakan sifatnya, adalah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang dapat menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, dan percekcokan diantara orang-orang yang tidak lagi akan dapat berpikir sehat selain, berpikir bagaimana menjadikan ibadah sebagai tempat untuk meraup keuntungan.

Ibadah itu merupakan keuntungan bagi orang percaya, apalagi kalau ibadah itu merupakan persembahan tubuh kita sebagai persembahan yang kudus dan yang berkenan di hadapan Allah (Rm. 12:1).

Kita tidak punya apa-apa dalam dunia ini, karena semuanya milik Tuhan.

Orang percaya boleh dan harus kaya, tapi janganlah melakukan hal-hal yang menyakiti hati Tuhan, hanya untuk mendapatkan kekayaan itu, jangan gampang jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.

Akar segala kejahatan adalah cinta uang. Hati-hati dengan hal ini, karena demi uang, Yudas rela menghianati Yesus (Mrk. 14:11). Juga, demi uang, Ananias dan safira mau berbohong yang akhirnya membinasakan nyawa mereka sendiri (Kis. 5:1-11). Dari dua cerita ini, cinta uang pada akhirnya akan membawa kehancuran bagi diri sendiri.

Semua hal yang disampaikan oleh Paulus ini, bertujuan untuk membuat orang percaya tetap menjadikan Tuhan sebagai Pengatur dan Penentu kehidupan ini. Kita harus tetap ingat bahwa godaan, hasutan dan rayuan dunia ini akan tetap ada dan selalu membayangi kehidupan kita, namun biarkan Tuhan yang pimpin hidupmu, biarkan Dia yang mengatur dan mengisi hidupmu, sebab Tuhan adalah Gembala Yang Baik (Mzm. 23:1-6; Yoh. 10), bahkan Tuhan juga adalah Penjagamu yang baik (Mzm. 121:1-8). Jadi, biarkan Tuhan yang pimpin setiap langkah juang hidup dan pelayanan kita, karena Dia sangat tahu apa yang terbaik bagi kita (Yer. 29:11)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here