Panggilan Gereja: Membawa Damai Sejahtera

0
7318

Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi

 

Mazmur 85:9-14

(9) Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? (10) Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. (11) Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. (12) Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. (13) Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. (14) Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.

 

Dalam Matius 28:19 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya (dan juga kepada seluruh orang percaya di sepanjang masa): “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Ini disebut sebagai Amanat Agung (The Great Commision). Dalam Amanat Agung itu kita disuruh memberitakan Injil. Tugas ini tidak dapat ditawar. Karena itu Paulus berkata: “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” (1 Korintus 9:16). Tugas ini harus dijalankan sekalipun resikonya besar. Karena itu juga Paulus berkata: “Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan” (2 Timotius 1:11-12).

Tetapi jangan lupa bahwa di samping Amanat Agung Tuhan juga memberikan Perintah Agung (The Great Commandment). Perintah Agung terdapat dalam Matius 22:37-40: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu … dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Baik Amanat Agung (yang berisi tugas memberitakan Injil) maupun Perintah Agung (yang berisi tugas untuk mengasihi), kedua-duanya harus dijalankan sama oleh gereja. Kalau gereja hanya mengutamakan Pemberitaan Injil, maka Ia akan menjadi gereja yang hanya ngomong doang. Gereja juga perlu bahkan harus bertindak dalam kasih!

Jadi, gereja harus memadukan Amanat Agung dan Perintah Agung dalam seluruh pelayanannya. Artinya, kalau gereja memberitakan Injil maka harus disertai dengan perbuatan kasih. Sebaliknya juga, dalam berbuat kasih beritakanlah Injil mengenai Kristus. Teladan kita dalam hal ini adalah Yesus. Ia mengajar manusia supaya percaya kepada-Nya dan supaya tidak binasa. Tapi juga di sisi lain Ia memberi makan kepada yang lapar, menyembuhkan yang sakit dan mengecam tindakan penindasan dan ketidakadilan.

Panggilan gereja adalah melaksanakan kedua-duanya. Hanya dengan menjalankan kedua-duanya Shalom Allah dinyatakan dalam dunia. Shalom adalah kehidupan damai-sejahtera yang utuh, menyangkut jiwa dan raga, lahir dan bathin, kini dan di sini, juga di masa yang akan datang.

Pembacaan kita kali ini menjelaskan dengan baik apa isi dari shalom itu. Di ayat 11 dikatakan: “Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.

Kasih dan kesetiaan akan bertemu. Kasih menyangkut perbuatan, kesetiaan menyangkut kepercayaan (iman). Shalom dirasakan kalau keduanya saling bertemu dan saling terkait. Tapi yang sering terjadi adalah kepincangan. Ada kasih tapi tidak ada kesetiaan. Atau, ada kesetiaan tapi tak ada kasih. Ini belum shalom.

Keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kasih membawa keadilan dan kesetiaan membawa damai-sejahtera. Bilamana kasih dan kesetiaan bertemu maka keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Tak mungkin ada shalom kalau keadilan dan damai sejahtera tidak saling merangkul. Gereja harus membuatnya untuk saling berangkulan.

Selanjutnya dalam ayat 12 dikatakan: “Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan menjenguk dari langit.” Jika manusia setia kepada Tuhan maka Tuhan akan bertindak adil kepadanya. Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya (ayat 13). Inilah hidup dalam shalom Allah.

Shalom yang ditemukan dalam pembacaan kita tercermin dalam tugas gereja untuk menjalankan baik Amanat Agung maupun Perintah Agung. Hanya dengan memadukan kedua tugas itu, gereja menjadikan dirinya sebagai pembawa damai sejahtera bagi dunia ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here