Lapar dan Haus akan Kebenaran Firman Tuhan

0
3444

Oleh: Stefanus Widananta

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan

Matius 5;6

Janji yang mengatakan bahwa di negara kita tidak boleh ada orang yang lapar dan miskin, merupakan janji yang sulit dipenuhi, lagian kata yang dipakai kurang sesuai, seharusnya tidak ada lagi yang kelaparan, bukan lapar.

Rasa lapar adalah reaksi yang normal dari tubuh, merupakan karunia Tuhan, yang memberi sinyal kepada kita bahwa tubuh kita memerlukan asupan makanan, demikian juga halnya dengan rasa sakit, adalah sesuatu sistem “alarm” bagi tubuh, sebagai contoh, apabila kita mendekati api yang menyala di kompor, jika tidak ada rasa sakit, maka tangan kita akan terbakar.

Kita patut bersyukur kalau kita bisa merasakan lapar dan haus, sebab itu menandakan bahwa kita tubuh kita masih normal.

Tuhan Yesus juga pernah menggunakan kata “lapar” dalam ucapan bahagianya, lapar di sini tidak berkaitan dengan makanan jasmani, melainkan kebenaran.

Rasa lapar akan kebenaran juga merupakan sesuatu yang positif dari segi kerohanian dan secara otomatis, mendorong kita mendapatkan lebih banyak lagi dari Tuhan, melalui perenungan akan firman Tuhan, mendengar banyak khotbah, lebih rajin bersekutu dengan Tuhan dalam doa dan Tuhan Yesus berkata, mereka akan dipuaskan.

Lapar akan kebenaran merupakan anugerah Tuhan, yang mengingatkan kita dan memungkinkan kita untuk dapat dipuaskan.

Caranya adalah dengan belajar dari Yesus Kristus melalui kebenaran firman Tuhan.

Apakah kita merasa haus dan lapar akan kebenaran?

Tuhan Yesus memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here