Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Pengakuan Iman di hadapan Tuhan seperti ini, bukan sesuatu yang tanpa sebab meluncur keluar dari mulut seorang manusia. Semua ini didasari oleh apa yang dirasakan, dihayati dan dialami lalu diamini.
Kalau Tuhan diakui Kudus itu memang sudah hakekat-Nya, karena tidak ada yang Kudus selain Tuhan. Dan disaat kita mengakui ke-Kudusan Tuhan, maka 3 hal tergambar dengan jelas yang harus diakui :
1. MENGAKU DIRI MANUSIA BERDOSA : artinya, tidak ada yang boleh merasa dirinya benar dihadapan Tuhan dan sesama. Dan itu harus tergambar dari sikap dan perilaku hidup kita yang selalu merendah. Kesombongan tidak boleh ada dalam diri orang,-orang yang sadar diri akan salah dan dosa-dosanya, dan karena itu dia selalu berusaha hidup dengan rendah hati, berusaha mawas diri dan memperbaiki kualitas diri. Jangan suka membenarkan diri karena nanti orang lain yang disalahkan, jangan selalu merasa diri benar karena kita tidak bisa menilai diri sendiri. Biarkan Tuhan yang mengoreksi hidup kita dengan Firman-Nya. Inilah ciri hidup orang-orang yang mengaku diri manusia berdosa, selalu hidup dengan sabar dan rendah hati.
2. TIDAK ADA YANG KUDUS SELAIN TUHAN :
Kalau Tuhan kita akui ke-Kudusan-Nya, maka segala sesuatu dari diri kita yang berhubungan dengan Tuhan harus dikuduskan. Hati kita harus kudus karena disanalah Tuhan mau berdiam, tidak boleh ada kebencian dan irihati serta dengki, tidak boleh ada niat jahat dan rupa-rups keserakahan. Mulut kita harus disucikan dari ucapan-ucapan dusta, bohong dan bercabang lidah, supaya hidup kita berkenan dihadapan-Nya.
Seluruh harta kita harus disucikan dari korupsi, dikuduskan dari kemaksiatan supaya kudus dihadapan Tuhan. Jangan hidup bergelimang harta tetapi tidak berkenan dimata Tuhan, karena Dia Kudus adanya.
3. HIDUP KITA JUGA DIKUDUSKAN :
Sebab tidak ada gunanya kita mengakui diri sebagai manusia berdosa, tetapi ternyata hidup kita tidak kita kuduskan. Itu namanya hidup bohong-bohongan, membohongi Tuhan dan manusia, dan lebih tegas lagi itu hidup dalam kemunafikan. Dengan menyadari segala keberdosaan kita, maka disaat yang bersamaan hidup ini haruslah sebuah transformasi, meninggalkan bentukbentuk dosa dan membersihkan diri dalam kekudusan. Karena kekudusan hidup itu yang Tuhan suka dari kita, sekalipun itu tidak mudah tetapi itu sebuah keharusan. Itulah hidup untuk masa kini dan masa depan bersama Tuhan di kekekalan sorgawi.
Dengan semua pengakuan ini, kita bisa hidup dengan lebih tenang, percaya diri dan tanpa rasa takut, karena kita percaya Tuhan ada selalu mendampingi kita. Dialah gunung batu keselamatan kita yang selalu mengawal seluruh perjalanan hidup ini dari terpaan angin pencobaan, dari niat-niat jahat manusia.Dalam lindungan Tuhanlah kita menjalani hidup ini untuk mampu menjadi berkat bagi banyak orang.
With my sist in Christ, Getruida Ferdinandus. Gb!