Oleh: Stefanus Wiji Suratno
Markus 4:4-8 (TB) Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.”
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan seorang yang menabur benih sebagian jatuh di pinggir jalan, sebagian jatuh di semak duri, sebagian jatuh di tanah yang berbatu batu dan sebagian jatuh di tanah yang baik.
Pengertian :
1. Benih yang jatuh di pinggir jalan adalah orang yang mendengarkan firman Tuhan lalu hatinya tidak ada didalam perintah Tuhan sehingga Firman Tuhan itu masuk telinga kiri dan keluar ke telinga kanan. Orang ini tidak mempunyai hati yang serius pada Firman Allah maka datanglah Iblis untuk mengambilnya kembali. Urusan pribadi dan urusan dunia lebih besar dibandingkan dengan indahnya Firman Allah.
2. Benih yang jatuh di tanah yang berbatu batu adalah orang yang mendengarkan firman Allah tapi hatinya tidak mengakar pada Firman Allah dan kemudian datanglah penindasan, kesulitan hidup dan berbagai masalah hidup karena hatinya kurang percaya maka Firman itu segera hilang dan diambil Iblis kembali. Orang itu tidak bertobat seratus 100 hanya 50%,saja percaya. Maka ujian dan cobaan hidup yang mengambil sebagian Firman Tuhan yang ada dalam dia. LOGIKA BERPIKIR lebih menonjol dari pada imannya.
3. Benih yang jatuh di semak duri adalah orang yang mendengarkan Firman Tuhan tapi urusan-urusan duniawi masih melekat dalam hidupnya. Karena dua duanya bertumbuh tapi tidak bisa berbuah. Hanya 75% percaya pada Firman Allah dan 25% masih membawa kehidupan masa lalu sehingga bertumbuh tapi tak bisa berbuah karena duri duri yang ada dalam dirinya tetap menutupi Firman Allah yang bersinar dalam dirinya. Artinya Firman Allah diliputi dengan ketidakpercayaan dirinya sehingga Kuasa Allah sulit untuk merubah imannya. Masih mendua antara iman terhadap Tuhan dan mamon.
4. Firman yang jatuh di tanah yang baik ada yang bertumbuh dan berbuah 30 kali lipat, 60 kali lipat dan ada yang seratus kali lipat. Orang ini orang yang taat pada perintah Allah, setiap permasahan hidup selalu dia serahkan pada Tuhan dan tetap percaya bahwa pertolongan hidup hanya pada Tuhan ( Yeremia 17 : 7-8 ). Bersandar pada Tuhan merupakan bagian dari imannya.
Maka dia bisa berbuah sampai 30, 60 dan 100 kali lipat. Barangsiapa punya telinga hendaklah ia mendengarkan firman Allah dengan takut dan hormat.
( Ibrani 12 : 28 ).
Kesimpulan dan Doa :
Tuhan jadikanlah kami seperti orang yang hatinya baik sehingga kami bisa berbuah dan menyenangkan hati Tuhan.