_”Vincet amor patria. Kecintaan pada tanah air itulah yang membuat menang”._
Lagu “Tanah Air” yang diciptakan Ibu Soed tahun 1927, dalam bahasa yang sederhana, tetap menimbulkan rasa bangga terhadap Tanah Air Indonesia, apalagi jika lagu itu dilantunkan saat-saat kita sebagai bangsa merayakan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan. Lyrik dan melody lagu itu benar-benar menghadirkan suasana haru, suasana patriotik seorang anak bangsa terhadap tanah air yang ia cintai. Lyrik lagu itu benar benar mengobarkan rasa cinta kepada Indonesia. Cobalah menghayatinya dengan lebih dalam.
“Tanah airku tidak kulupakan/
Kan terkrnang selama hidupku/
Biarpun saya pergi jauh/
Tidak kan hilang dari kalbu/
Tanahku yang kucintai/
Engkau ku hargai
Walaupun banyak negeri kujalani/
Yang masyur permai dikata orang/
Tetapi kampung dan rumahku/
Disanalah kurasa senang/
Tanahku tak kulupakan/
Engkau kuhargai.”
Puisi, lagu-lagu bernuansa cinta tanah air, novel tentang kemerdekaan, paduan suara yang melantunkan lagu-lagu perjuangan selalu memberi inspirasi dan energi baru bagi seluruh warga bangsa untuk mencintai tanah air, berkurban bagi negeri, mendedikasikan diri bagi NKRI. Spirit seperti itu memang sudah seharusnya tetap hadir mewarnai kedirian setiap warga bangsa sehingga seluruh potensi warga bangsa, dari berbagai latarbelakang yang berbeda-beda, akan menjadi pilar-pilar utama penyangga keutuhan NKRI ditengah berbagai dinamika dan turbulensi yang mengguncang dunia.
Tanggal 17 Agustus 2018 ini, seluruh warga bangsa memperingati dan merayakan Hut ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tatkala semilir angin Agustus menghembus mulus, menyinggahi ruang-ruang sejarah dan resonansinya menelisik kerelung-relung hati paling dalam, maka ia adalah _angin kemerdekaan_ , angin kebebasan. Angin segar yang kembali membangkitkan kembali semangat perjuangan, semangat patriotisme, semangat nasionalisme yang teguh kukuh. Suasana syukur dan meriah menyambut Hut ke-73 Kemerdekaan tak kuasa lagi dibendung. Masyarakat dan seluruh warga bangsa begitu antusias menyambut peringatan ulang tahun kemerdekaan.
Apakah kemerdekaan itu? Kemerdekaan bukanlah sekadar kata, word, jargon, bukan hanya terminologi mati tanpa arti. Kemerdekaan, bukanlah hanya terminus-tehnikus dalam kehidupan kita membangsa dan menegara. Kemerdekaan bukanlah sebuah mantera yang memiliki kekuatan magis untuk mewujudkan srbuah cita-cita tanpa gelimang darah, tanpa detak jantung yang berhenti. Kemerdekaan adalah keteguhan komitmen, semangat juang yag tinggi bagi lahirnya tatanan masyarakat baru yang adil, damai, sejahtera, modern dan berkeadaban.
Kemerdekaan adalah vehicle dan ruang kehidupan yang di dalamnya ada keadilan, pemajuan HAM, kebenaran, demokratisasi, anti suap, korupsi dan hoax, kebebasan untuk mengekspresikan spiritualitas, kesetaraan dan kemajemukan. Sebuah kehidupan yang diskriminatif, yang menyuburkan diksi mayoritas-minoritas; yang mengeksploitasi, menindas, dan bahkan mengusir orang-orang yang memiliki pandangan berbeda dari mainstream, yang mempersekusi dan menghujat kelompok yang lain, bertentangan secara diametral dengan nilai-nilai dasar kemerdekaan itu sendiri dan sekaligus mencederai pemikiran the founding fathers.
Peringatan hut ke-73 Kemerdekaan RI tahun ini dilaksanakan ditengah kesibukan negara kita sebagai tuan rumah Asian Games 2018 dan ditengah hiruk pikuk tahun politik, khususnya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019. Pepatah yang dikutip diawal bagian ini menyatakan “kecintaan pada tanah air itulah yang mrmbuat kita menang”. Cinta tanah air acapkali menjadi modal utama yang paling dasar dalam kita berjuang yang membawa nama Indonesia, baik di bidang olah raga maupun di bidang lain. Kita bisa menang dalam olahraga, dalam mengikuti kontes, lomba merakit robot, ; tapi kita juga bisa menang dengan melawan nafsu korupsi, nafsu persekusi, semangat berkonflik dan menjatuhkan lawan seperti yang biasa kita saksikan dalam kontestasi politik.
Pada saat kita memperingati hut ke-73 Kemerdekaan RI mari kita makin mencintai negeri ini, mengasihi sesama kita dan mengasihi Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan perintahNya.
Selamat berjuang…Merdeka!
*Weinata Sairin*