Oleh: Pdt. Trivena
Keluaran 17:8-13
Semua orang ingin berhasil. Tetapi untuk mencapai keberhasilan tidak mudah. Apa yang kita baca, Israel adalah anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan tidak diluputkan dan tidak mendapat hak istimewa, tetapi diproses melalui peperangan.
Hidup adalah sebuah perjuangan. Dari seorang bayi yang baru lahir dari kandungan ibunya. Jaman sekarang baby tidak disusui. Tetapi baby mencari sendiri puting susu ibunya. Bagi seorang bayi baru saja dilahirkan harus berjuang, adalah suatu hal luar biasa. Sesudah besar, ia harus masuk bangku sekolah dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Itu perjuangan.
Proses belajar adalah proses yang paling tidak menyenangkan. Tetapi setelah lulus menyenangkan. Ujian bisa kita lewati kalau kita sungguh-sungguh berjuang.
Dulu Pendeta sekolah, kalau ulangan tidak dibatasi mana bahan ujian, kata guru semuanya dipelajari. Menghadapi perjuangan seperti itu stres. Malam belajar belum selesai, pagi bangun minum kopi agar tidak ngantuk. Itu adalah upaya kita berjuang.
Manusia hidup selalu berjuang untuk mencapai apa yang diinginkan. Itulah keberhasilan.
Akhirnya bangsa Israel memenangkan peperangan melawan bangsa Amalek.
Setiap orang berjuang memiliki kesehatan, berusaha memiliki hidup yang sehat, memperoleh tempat tinggal yang aman.
Setiap orang dalam kehidupan ada perjuangan-perjuangan yang harus dihadapi. Tidak ada yang instan. Tuhan mau dengan proses. Tuhan tidak akan memberikan sesuatu dengan instan. Tuhan ingin kita berlatih agar kita tahu bahwa kehidupan ini tidak mudah.
Walaupun Tuhan menyediakan Tanah Kanaan, mereka tidak masuk lenggang kangkung. Mereka harus mengalahkan penduduk di sana.
Jangan berpikir kalau menjadi anak Tuhan kita akan dimanja Tuhan. Itu hanya dongeng. Doa harus disertai dengan ketekunan.
Alkitab katakan, minta cari dan ketuk. Untuk mendapatkan sesuatu ada tahapan. Semakin bertumbuh dalam Tuhan, prosesnya semakin sulit. Waktu kita masih kanak-kanak rohani, minta apapun dapat. Tetapi semakin bertumbuh, justru menjadi semakin sulit. Karena kita bukan anak-anak lagi, kita sudah dewasa dalam Tuhan.
Jangan menjadi anak Tuhan yang manja. Mengklaim bisa mendapatkan semua fasilitas. Minta tempat parkir pada Tuhan, itu salah.
Kita jangan meminta semua serba mudah.
Ketika Adam jatuh dalam dosa, dengan susah payah kita harus bekerja.
Tidak mudah, semua harus diupayakan dan diusahakan. Kalau kita sungguh-sungguh dan bangkit terus, kita akan menjadi orang yang berhasil dalam Tuhan.
Peranan Musa penting dalam kehidupan bangsa Israel menuju Tanah Kanaan.
Perjalanan hidup kita ada jatuh dan bangunnya. Kita tidak akan selamanya jatuh, kita juga akan memperoleh kemenangan dalam Tuhan.
Sebuah kemenangan yang diraih oleh bangsa Israel tidak dikerjakan Yosua sendirian. Yosua disuruh untuk memilih orang-orang lain untuk berperang melawan bangsa Amalek. Meskipun sehebat-hebatnya Yosua tidak bisa mengalahkan musuhnya sendirian.
Kesuksesan kita ada andil orang lain dalam hidup kita. Meskipun usaha kita ada, tetapi tanpa kita sadari kita menggunakan nama besar orang tua atau orang tertentu.
Keberhasilan kita mungkin ada jasa orang lain, rekomendasi, tenaga, modal orang lain, peluang orang lain bahkan diambil.
Keberhasilan kita ada dukungan dari orang lain.
Dalam semua area kehidupan kita pasti membutuhkan orang lain. Agar gereja bisa maju perlu ada staf penggembalaan, bagian administrasi, dll.
Pendeta dulu awal perintisan gereja, ngepel sendiri, susun bangku sendiri, pimpin pujian sendiri, main musik sendiri, khotbah sendiri.
Sekarang setelah gereja semakin besar dan usia Pendeta semakin tua, perlu ada orang lain yang mendukung kita.
Kita kadang berdoa bukan untuk kepentingan kita, kita berdoa untuk kepentingan yang lebih besar. Belajar untuk mendukung orang lain agar orang lain mendapat keberhasilan.
Ada beberapa jemaat malas berdoa syafaat, tetapi kalau ada masalah pribadi minta didoakan.
Jemaat awal sebagian besar adalah jemaat yang ekonominya sederhana. Pendeta melihat Tuhan yang besar. Lalu dibuat janji iman untuk mendukung pembangunan rumah Tuhan. Akhirnya dibuat program “Family 1000”. Dengan setiap hari menyisihkan seribu rupiah. Seminggu sekali dikumpulkan. Gereja berhasil dibangun dengan dukungan banyak orang, bukan karena kehebatan kita, tetapi karena Tuhan kita luar biasa.
Perjuangan kita tanpa doa adalah sia-sia, itu adalah kegagalan. Mungkin awalnya tampak berhasil. Kita berhasil jangan sombong, karena ada orang-orang yang mendukung kita.
Pendeta tidak memiliki relasi orang tua yang memiliki nama besar, orang orang terkenal, atau orang kaya. Pendeta merintis pelayanan hanya dengan mengandalkan Tuhan.
Tetapi juga karena ada orang-orang yang mendukung gereja, ada jemaat yang setia. Orang setia dibutuhkan dalam pelayanan kita.
Kita membutuhkan orang lain karena tidak ada orang yang sempurna. Sepandaipandainya kita memiliki kekurangan. Kekurangan kita disempurnakan orang lain. Kita juga menyempurnakan kekurangan orang lain.
Kita belajar agar tidak jatuh dalam kegagalan yang sama. Kita belajar dari keberhasilan orang lain. Kemajuan kita akan lebih cepat.
Kalau kita tidak belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain, kita akan terseok-seok. Kita tidak akan pernah berhasil dan maju bila kita berjalan sendirian.
Kita harus mempersiapkan pelayanan dengan para pemimpin muda. Kita harus memikirkan kemana kita akan serahkan tongkat estafet. Jangan sampai bapak gembala meninggal, istri terpaksa menjadi gembala. Padahal belum tentu memiliki panggilan. Untuk memimpin jemaat sebagai gembala harus ada karunia khusus.
Musa berkata, pilihlah. Kalau tidak bisa perang, jangan dipilih. Jangan sembarangan. Pilih orang-orang yang terbaik. Jangan hanya karena menganggur akhirnya melayani. Kalau kita berkualitas, kita akan dipakai dan dicari dimana-mana.
Hidup adalah perjuangan, semua memilih yang terbaik. Pilih orang-orang terbaik dalam tempatnya. Dampaknya adalah sebuah kemajuan.
Musa tidak bisa bekerja sendiri, meskipun Musa memiliki otoritas Allah. Karena sudah mulai tua, ia merasa penat.
Banyak manusia mengubah situasi gereja hanya untuk memuaskan diri sendiri, padahal yang penting adalah mengundang Tuhan hadir. Yang kita andalkan bukan dekorasi gereja, nyanyian. Tetapi kalau gereja mengalami mukjizat Tuhan semua orang datang berbondong-bondong. Seperti jaman Tuhan Yesus, semua orang datang berbondong-bondong karena ada mukjizat kesembuhan dan pertolongan.
Kita jangan fokus menyenangkan hati manusia, tetapi kita harus fokus pada hati Tuhan.
Tokoh Harun, dalam pelayanan ia tidak menempatkan diri dalam pelayanan yang harus dihormati. Ia adalah kakak dalam keluarga Musa. Ia menjaga diri, menempatkan diri sebagai abdi Allah di bawah otoritas Musa.
Orang kaya di gereja suka ngatur. Meskipun kita di kantor adalah Bos, tetapi ketika di gereja kita tetap adalah hamba Tuhan.
Dengan kerendahan hati, Harun mendukung Musa.
Pengkhotbah 4:9-10
Kita membutuhkan orang lain, karena pada saat kita lemah saat menghadapi masalah kita memiliki orang yang mensupport kita. Kalau kita mengisolir diri, tidak ada yang tahu kesulitan kita.
Ada seorang ibu mengeluh, anaknya tidak mau kerja. Toko tidak mau dijaga, setiap hari main komputer dan tidak bersosialisasi.
Suatu hari gereja mendoakan anak muda yang belum memiliki pasangan hidup. Harus bersosialisasi. Jangan mengisolir diri.
Pendeta melayani kedukaan, yang meninggal orang Roma. Anaknya minta didoakan Pendeta di Rumah duka. Ternyata hanya ada 8 orang pada hari pertama, ketika dikubur hanya datang 11 orang. Oleh karena itu kita harus bergaul dengan semua orang. Karena tanpa kita sadari ada orang menawarkan berkat tak terduga. Semua dalam rencana Tuhan. Supaya kita saling mendukung satu sama lain. Saat ini kita tidak butuh dia, tetapi suatu saat kita bisa membutuhkan mereka.
Jangan anggap sepele pertemanan, tetapi carilah sahabat yang takut akan Tuhan. Jangan berkumpul dengan pencemooh.
Keluaran 17:12
Orang-orang yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang-orang yang bersinergi sehingga menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa sampai bangsa Israel bisa memenangkan peperangan.
Kalau keluarga kita memiliki masalah jangan saling menjatuhkan. Kita mesti saling menguatkan dan menghibur. Kita bawa dalam doa. Kata-kata yang memberikan semangat dan penghiburan akan menghidupkan iman.
Kalau anak-anak sudah bisa diajak bicara, kita ceritakan masalah kita. Kalau kita tidak ceritakan, anak-anak tidak tahu masalah keluarga.
Kesehatian itu luar biasa.
Bersinergi bisa menghasilkan hasil yang gilang gemilang.
2 Tawarikh 20
Yosafat mengajak seluruh bangsa Yehuda untuk berkumpul berdoa berpuasa mencari pertolongan Tuhan. Akhirnya Yosafat memperoleh kemenangan luar biasa.
Apapun pergumulan kita, kalau ada orang-orang yang bisa diajak share untuk membangun kita, lakukan itu. Bisa meminta tolong pada pemimpin rohani. Kalau kita terbuka kita bisa mengalami pemulihan.
Kalau ada orang yang mendukung kita, maka kemenangan akan terjadi.
Semua dalam gereja Tuhan juga harus saling mendukung. Semua orang harus menyediakan waktu. Suatu saat kita akan membutuhkan pertolongan orang lain.
Setiap orang mestinya membutuhkan orang lain, jangan gengsi. Tetapi yang terutama adalah kita membutuhkan Tuhan.
Kita datang ibadah bukan karena rutinitas, tetapi kita sungguh-sungguh membutuhkan Tuhan. Sehingga kita bisa meraih kemenangan bersama-sama.