Jangan Merampas dan Memeras Orang Lain

0
2413

 

 

Oleh: Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

 

 

Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

 

Lukas 3:14, Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat? ” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. ”

 

Pelayanan kita yang telah diterangi oleh firman Allah tentu mempunyai tanggungjawab yang penuh atas iman kita. Sekecil apapun perkara yang kita hadapi di dalam hidup ini tentu harus kita hadapi dan pahami sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi salah mengartikan akan setiap masalah juga akan membawa kita kedalam penyimpangan iman. Namun kita yakin melalui terang dari Injil membawa perubahan di dalam hidup kita. Sehingga banyak diantara kita bertanya kepada firman Allah apa yang harus kita lakukan? Bagaimana sikap kita seharusnya? Melalui pertanyaan ini tentu dapat kita artikan bahwa kita tidak ingin jatuh kedalam dosa. Melalui tuntunan firman Allah kita dijauhkan dari perbuatan yang salah dan yang tidak berkenan kepada Allah.

 

Pada waktu Yohannes melayani umat Tuhan bangsa Yahudi, lalu banyak orang penasaran akan kebenaran firman Allah. Sebab Yohanes memulai pelayanan pengajaran akan firman Allah dan membaptis mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Salah satu pengajaran kepada pemungut cukai yang diajarkan oleh Yohanes untuk tidak mengutip lebih dari yang seharusnya. Kemudian Johannes juga menerima beberapa jemaat yang bertanya kepada Yohannes, salah satunya adalah para prajuritnya kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat? ” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. ” Pertanyaan mendasar menggambarkan bahwa para prajurit telah menyadari akan kesalahannya yang lalu. Setalah para prajurit sadar maka Yohanes menyampaikan ajaran firman Allah: Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. Merampas adalah gambaran sikap para prajurit yang selalu memaksa kehendaknya demi kepentingan raja atau kepentingan pribadinya. Tetapi cukupkanlah dirimu dengan gajimu, mempunyai penekanan kepada rasa syukur akan hasil dari jerih payah mereka bekerja.

 

Saudaraku kekasih, kesadaran kita juga perlu dipertanyakan saat ini. Apakah kita masih mau bertanya kepada Tuhan akan apa yang harus kita lakukan saat ini untuk pelayanan kita? Pekerjaan kita? Keluarga kita? Persekutuan Kita? Atau kita sudah merasa benar di dalam bersikap dan berperilaku kepada semua orang? Sehingga tidak ada lagi yang harus di pertanyakan. Tentu Saudaraku, didalam setiap perjalanan hidup kita ini mempunyai hambatan dan tantangan sekarang dan kedepannya. Tentu kesadaran akan keterbatasan dapat mengingatkan kita untuk bertanya kepada Tuhan melalui FirmanNya, apa yang harus kami lakukan Tuhan? Janganlah kiranya Dunia ini membutakan kita akan keterbatasan kita sehingga melupakan Tuhan. Terutama Hidup di dalam persekutuan, janganlah kita merampas hak orang lain, janganlah menginginkan harta milik orang lain, tetapi bagaiamana rasa syukur kita selalu kita saksikan melalui hasil usaha kita sendiri. Marilah selalu merendahkan diri dihadapan Tuhan dengan komitmen untuk bertanya, apa yang harus saya lakukan Tuhan? Amin

 

HAPPY DAY

 

Selamat beraktivitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here