1 Samuel 10:6-7 ”Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.”
Seseorang akan diakui kepemimpinannya apabila dia telah dilantik atau ditahbiskan menjadi pemimpin dihadapan rakyatnya sebagaimana kita saksikan dalam pelantikan presiden dan wakilnya atau gubernur dan wakilnya dan lain sebagainya.
Demikian juga dengan raja pertama bangsa Isreal yaitu Saul, dimana otoritas kepemimpinannya akan ditandai dengan adanya Roh Tuhan yang akan berkuasa atasnya; bahwa ia akan menjadi manusia lain dan tanda-tanda ini akan terjadi yaitu apa saja yang dilakukan tangannya akan terjadi, sebab Allah menyertainya. Ini sebagai bukti bahwa otoritas kepemimpinannya berasal dari Allah sebagai sumber pemberi mandat atau otoritas itu sendiri.
Kadang-kadang kita sebagai anggota jemaat, kurang begitu jelas memahami otoritas pemimpin yang ada disekitar kita, sehingga tindakan-tindakan kita banyak kali menyakiti perasan mereka. Seharusnya kita dapat menempatkan diri sesuai dengan karunia yang kita miliki. Sebab Tuhan sudah sediakan para pemimpin untuk mengatur pelayanan kita, agar efektif dan efisiensi, dan berdaya guna bagi orang lain.
Yohanes Pembaptis dengan jelas meneguhkan kembali, apa yang dialami raja Saul bahwa: ”Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.”(Yoh.3:27).
Oleh karena itu, marilah kita hargai para pemimpin, dengan setulus-tulusnya.
Tuhan Yesus menyertai Anda..
SUKA MEMBACA ALKITAB
1Sam 10-11 ; Yoh 3:22-36 ; Maz 105:16-36 ; Ams 1:8-14